Senin, 25 Juni 2012

HASRAT REY FADILAH FAJRI

Jiwa mengurai rasa yang terbentang masa
mengasah naluri dalam rahasia dan misteri cinta
susuri bahari menunggang angin yang memisau
kayuh nestapa ,menitikkan buihnya ke tepian
gugah raga ditanah penuh kelengangan
lalu,
membangun pualam cinta yang tak jua purna

setelah kaki beranjak menjemput hasrat akan mimpi
sepi masih berjelaga menyulam gigil puing'' malam
warnai lazuardi dengan ceceran rindu yang bersarang
disetiap ruas waktu dan ruang

kini, semburat senja tak mampu kukanvaskan
sebab langit basah di teluh berlaksa aksara luka
lembayungnya menikam dengan mendung
berlumur jelaga di kabut prahara .



Rey Failah Fajri,250612

IKHWAN SHALIH

Haiiii..
Siapa yang berdiri di tepi mentari..?
Senyum berseri Penuh misteri ?

Ayoo.
Jawab cepaaat...
Sebelum smua terlambat..
Biar tidak telat..
Agar tak ada yang kalap..
Namun semua mejadi rahmat:..

Lihat
Dia berdiri bagai patung...
Namun tak lepas dari sarung...
Serta kepala yang bertudung.. (sorban)
dengan mata redup mendung...

Wajah tengadah..
Tangan terbuka..
Lebar menadah...
Mulut berdesah...
Tak pernah lelah...

Thalab, yu...

Wfb,
Di jalan Tol Padaleunyi,170612

Mengikat Hasrat

Bismillaah..

Kucoba mengikat hasrat agar langkah tak tersesat...
Walau minat melilit ingin yang mencuat meloncat-loncat...
Kualunkan munajatku..
Agar Allaah melimpahkan rahmat
Yang mampu mengikat erat nafs
Yang menarik-narik pada hidup yang madharat...
Serta menunjukkan semua yang membawa manfaat...

Makasih ya Rabbii..

250612

Kamis, 07 Juni 2012

CURAHAN HATI REY FADILLAAH FAJRI

Aku terjatuh..
terkapar...
di hamparan gerimis
kucari bayangmu
di antara gugusan bintang
masihkah jejakmu ada
di antaranya

satu, dua langkah kususuri
percikan rasa yang kudamba
namun tak jua kutemukan
guratan senyummu di sana

telah kubulatkan tekad
untuk menghapus semua tentangmu
dari mimpi dan hidupku
di setiap detik waktu
ku berdekap dengan sang pemberi cinta
aku selalu berharap sapa kasihNYA
melunturkan kenangan''ku bersamamu

namun desir angin
yang mencumbu anak rambutku
menggetarkan nurani
hingga suaramu
kembali menggeliat di balik hati

mengapa kembali?????
aku harus bagaimana
rasa ini terlalu dalam untukmu
kini tak ada jalan untuk berlari
dari dalamnya sebuah rasa yang kumiliki

hanya
hanya
dan hanya
untuk_mu perempuan di keheningan .....

BOGOR,060612

RINDU TERPENDAM REY FADILLAAH FAJRI

Bila jemariku tlah membatu
dan tak dapat lagi menulis tentang debur dan riakmu
maka hidupkanlah ia
seperti reremang lilin dihatimu
yang membumbung lewat do'a
dan memeram sunyinya ..
..
kutiada mengerti mengapa
sekali akan melangkah jatuh lagi
kutiada menduga mengapa
yang membuatku duka
adalah
membuatku gelisah

suatu itu terbang
ketika ingin kuraih
suatu itu kandas dan karam
dan wajah itu semakin menawan
oleh setipis senyuman

biarlah dia buat simpatiku selamanya
dan biarlah dia hanya hadir
dalam lamunan dan angan yang tersisa
didalam rindu yang terpendaM


Bogor, 070612

UNGKAPAN RASA

Bismillah,,,
Kasih ini...
Tak seindah MEGA,
Meski cinta ini..
Tak secantik pelangi,
Tapi aku harap bisa membahagiakanmu
Dengan segala kekurangan,
Aku menyayangi dgn segala kesederhanaan,
Aku mengasihimu wahai insan,
Sungguh aku tak mampu
memetik BINTANG
Untuk perantara hubungan, dan
Aku pun tak bisa menggendong REMBULAN
Untuk membuktikan,..
Bagaimana mungkin...a
Aku mengaku LANGIT
Sebagai Landasan beratnya CINTAKU,
Aku hanya seorang hamba yg pernah DOSA,
Berharap kau mau
Menemaniku menuju..
Singgasana cinta-Nya,
Temaniku disetiap SUJUD dan RUKU,
Temani ku di setiap DZIKIR dan BERFIKIRku,
SUKA dan DUKA, BAHAGIA dan SUSAH,
Menerima aku apa adanya,,,



Niliya Wa Martaqus
070612

Rabu, 06 Juni 2012

KISAH RINDU

Bissmillah,,,
♥ Assalamualaikum ♥
~ Ku brdiri dalam diam
~ Diantara noneksistensi dlm diri ku dan realita akan sekeliling ku
~ Jiwaku memanggilku
~ Menyimpan perjalanan HIDUPku
~ Bukan KELAPARAN, KEHAUSAN dalam diriku
~ Tpi karena kerinduan dan rasa CINTA
~ Aku berusaha memintal kerinduan itu
~ Kemudian aku kaitkan dlm JIWAku
~ Supaya aku bisa SETIA pada satu CINTA
~ Perjalanan wkt yg akan membuktikan
~ Bahwa kaitan kuat antara aku dg mu
~Telah membuat aku brtahan dlm HEMBUSAN GELOMBANG
~ Dan menyerahkan semua kpd kehendak PENGUASA JAGAD
~ Karna aku dan kau adalah 2 DUNIA
~ Yg direngkuh menjadi 1 Dunia
~ Dibungkus dlm 1 JIWA dan RAGA yg terpisah
~ Kita adalah sebuah kenyataan
~ Dan mereka adalah belenggu mematikan
~ Yg memisahkan harkat dan keberadaan
~ Menjadikan semua HIASAN dan PELENGKAP semata
~ AKU hanya ingin kau tersadar
~ Bahwa sabar dlm penantian
~ Akan berbuah kebaikan dan KESEMPURNAAN
~ Yg akhirnya menyatukan jiwa yg trpisah dalam 1 tautan bersama simpul yg kuat akan keberadaan yg sebenarnya.
 

Niliya Wa Martaqus
070612

KETIKA ENGKAU SHALAT

KETIKA ENGKAU SHOLAT

oleh Yan Mintaraga pada 6 Juni 2012 pukul 15:28 ·
Ketika engkau SHOLAT
Oleh takbirmu pintu langit terkuakkan
Partikel udara dan ruang hampa bergetar
Bersama-sama mengucapkan Allahu Akbar

Bacaan Al-Fatihah dan surah
Membuat kegelapan terbuka matanya
Setiap doa dan pernyataan pasrah
Membentangkan jembatan cahaya

Tegak tubuh alifmu mengakar ke pusat bumi
Ruku' lam badanmu memandangi asal-usul diri
Kemudian mim sujudmu menangis
Di dalam cinta Allah hati gerimis

Sujud adalah satu-satunya hakekat hidup
Karena perjalanan hanya untuk tua dan redup
Ilmu dan peradaban takkan sampai
Kepada asal mula setiap jiwa kembali

Maka sholatmu adalah kehidupan ini sendiri
Pergi sejauh-jauhnya agar sampai kembali
Badan di peras jiwa dipompa tak terkira-kira
Kalau diri pecah terbelah, sujud mengutuhkannya

sholat di atas sajadah cahaya
Melangkah perlahan-lahan ke rumah rahasia
Rumah yang tak ada ruang tak ada waktunya
Yang tak bisa dikisahkan kepada siapapun

Oleh-olehmu dari sholatmu adalah sinar wajah
Pancaran yang tak terumuskan oleh ilmu fisika
Hatimu sabar mulia, kaki seteguh batu karang

Dadamu mencakrawala, seluas 'arasy
sembilan puluh sembilan
dalam orkestra semesta jagat raya
yang begitu dahsyatnya

ALLAHUAKBAR ALLAHUAKBAR

HASRAT YANG TEREKAP

Bertahun lamunan akan diri-Mu
Tersekap dijejak purnama....
...........
Kau yang dari awal kusanjung....
Kau yang dari mula kupuja....
Tolong...Jemput aku di pelataran biru....

Menuju-Mu penuh rindu dan...
Takan pernah jemu...
walau jalan
Penuh liku dan berbatu...

Lihat,..
Dia kan tetap menyala...
Hangat...
Menyimpan hansrat yang sempat tersekap...

Slalu kurindu-Mu...

WFB
Bdg,060612

ADA HIKMAH DI BALIK UJIAN-NYA


~ INILAH HIKMAH DI BALIK COBAAN YANG BELUM ENGKAU TAHU ~


oleh Muhammad Abduh Tuasikal

Saudaraku yang semoga dirahmati oleh Allah …

Ketahuilah … Allah Ta’ala akan menguji setiap hamba-Nya dengan berbagai musibah, dengan berbagai hal yang tidak mereka sukai, juga Allah akan menguji mereka dengan musuh mereka dari orang-orang kafir dan orang-orang munafiq. Ini semua membutuhkan kesabaran, tidak putus asa dari rahmat Allah dan tetap konsisten dalam beragama. Hendaknya setiap orang tidak tergoyahkan dengan berbagai cobaan yang ada, tidak pasrah begitu saja terhadap cobaan tersebut, bahkan setiap hamba hendaklah tetap komitmen dalam agamanya. Hendaknya setiap hamba bersabar terhadap rasa capek yang mereka emban ketika berjalan dalam agama ini.

Sikap seperti di atas sangat berbeda dengan orang-orang yang ketika mendapat ujian merasa tidak sabar, marah, dan putus asa dari rahmat Allah. Sikap seperti ini malah akan membuat mereka mendapat musibah demi musibah.

Renungkanlah …

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ اللَّهَ إِذَا أَحَبَّ قَوْمًا ابْتَلاَهُمْ فَمَنْ رَضِيَ فَلَهُ الرِّضَا وَمَنْ سَخِطَ فَلَهُ السَّخَطُ

“Sesungguhnya jika Allah mencintai suatu kaum maka Dia akan menguji mereka. Barang siapa yang ridho (terhadap ujian tersebut) maka baginya ridho Allah dan barang siapa yang marah (terhadap ujian tersebut) maka baginya murka-Nya.” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah At Tirmidzi berkata bahwa hadits ini Hasan Ghorib)

Dari Mush’ab bin Sa’id (seorang tabi’in) dari ayahnya berkata,

يَا رَسُولَ اللَّهِ أَىُّ النَّاسِ أَشَدُّ بَلاَءً

“Wahai Rasulullah, siapakah yang paling berat ujiannya?” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,

« الأَنْبِيَاءُ ثُمَّ الأَمْثَلُ فَالأَمْثَلُ فَيُبْتَلَى الرَّجُلُ عَلَى حَسَبِ دِينِهِ فَإِنْ كَانَ دِينُهُ صُلْبًا اشْتَدَّ بَلاَؤُهُ وَإِنْ كَانَ فِى دِينِهِ رِقَّةٌ ابْتُلِىَ عَلَى حَسَبِ دِينِهِ فَمَا يَبْرَحُ الْبَلاَءُ بِالْعَبْدِ حَتَّى يَتْرُكَهُ يَمْشِى عَلَى الأَرْضِ مَا عَلَيْهِ خَطِيئَةٌ »

“Para Nabi, kemudian yang semisalnya dan semisalnya lagi. Seseorang akan diuji sesuai dengan kondisi agamanya. Apabila agamanya begitu kuat (kokoh), maka dia akan mendapat ujian begitu kuat. Apabila agamanya lemah, maka dia akan diuji sesuai dengan agamanya. Senantiasa seorang hamba akan mendapatkan cobaan hingga dia berjalan di bumi dalam keadaan bersih dari dosa.” (HR. Tirmidzi. At Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan shohih)



Semoga kita yang sedang mendapat ujian atau musibah merenungkan hadits-hadits di atas. Sungguh ada sesuatu yang tidak kita ketahui di balik musibah tersebut. Maka bersabarlah dan berusahalah ridho dengan taqdir ilahi. Sesungguhnya para Nabi dan orang sholeh dahulu juga telah mendapatkan musibah sebagaimana yang kita peroleh. Lalu kenapa kita harus bersedih, mengeluh dan marah? Bahkan orang sholeh dahulu -sesuai dengan tingkatan keimanan mereka-, mereka malah memperoleh ujian lebih berat. Cobalah kita perhatikan perkataan ulama berikut.

Al Manawi mengatakan, “Barangsiapa yang menyangka bahwa apabila seorang hamba ditimpa ujian yang berat, itu adalah suatu kehinaan; maka sungguh akalnya telah hilang dan hatinya telah buta (tertutupi). Betapa banyak orang sholih (ulama besar) yang mendapatkan berbagai ujian yang menyulitkan. Tidakkah kita melihat mengenai kisah disembelihnya Nabi Allah Yahya bin Zakariya, terbunuhnya tiga Khulafa’ur Rosyidin, terbunuhnya Al Husain, Ibnu Zubair dan Ibnu Jabir. Begitu juga tidakkah kita perhatikan kisah Abu Hanifah yang dipenjara sehingga mati di dalam buih, Imam Malik yang dibuat telanjang kemudian dicambuk dan tangannya ditarik sehingga lepaslah bahunya, begitu juga kisah Imam Ahmad yang disiksa hingga pingsan dan kulitnya disayat dalam keadaan hidup. … Dan masih banyak kisah lainnya.” (Faidhul Qodhir Syarh Al Jami’ Ash Shogir, 1/518, Asy Syamilah)

Semoga kita termasuk orang-orang yang bersabar ketika menghadapi musibah, baik dengan hati lisan atau pun anggota badan. Ya Allah, jadikanlah kami termasuk hamba-hamba-Mu yang selalu ridho dengan taqdir-Mu.
Foto: ~ INILAH HIKMAH DI BALIK COBAAN YANG BELUM ENGKAU TAHU ~ 


oleh Muhammad Abduh Tuasikal

Saudaraku yang semoga dirahmati oleh Allah …

Ketahuilah … Allah Ta’ala akan menguji setiap hamba-Nya dengan berbagai musibah, dengan berbagai hal yang tidak mereka sukai, juga Allah akan menguji mereka dengan musuh mereka dari orang-orang kafir dan orang-orang munafiq. Ini semua membutuhkan kesabaran, tidak putus asa dari rahmat Allah dan tetap konsisten dalam beragama. Hendaknya setiap orang tidak tergoyahkan dengan berbagai cobaan yang ada, tidak pasrah begitu saja terhadap cobaan tersebut, bahkan setiap hamba hendaklah tetap komitmen dalam agamanya. Hendaknya setiap hamba bersabar terhadap rasa capek yang mereka emban ketika berjalan dalam agama ini.

Sikap seperti di atas sangat berbeda dengan orang-orang yang ketika mendapat ujian merasa tidak sabar, marah, dan putus asa dari rahmat Allah. Sikap seperti ini malah akan membuat mereka mendapat musibah demi musibah.

Renungkanlah …

    Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

    إِنَّ اللَّهَ إِذَا أَحَبَّ قَوْمًا ابْتَلاَهُمْ فَمَنْ رَضِيَ فَلَهُ الرِّضَا وَمَنْ سَخِطَ فَلَهُ السَّخَطُ

    “Sesungguhnya jika Allah mencintai suatu kaum maka Dia akan menguji mereka. Barang siapa yang ridho (terhadap ujian tersebut) maka baginya ridho Allah dan barang siapa yang marah (terhadap ujian tersebut) maka baginya murka-Nya.” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah At Tirmidzi berkata bahwa hadits ini Hasan Ghorib)

    Dari Mush’ab bin Sa’id (seorang tabi’in) dari ayahnya berkata,

    يَا رَسُولَ اللَّهِ أَىُّ النَّاسِ أَشَدُّ بَلاَءً

    “Wahai Rasulullah, siapakah yang paling berat ujiannya?” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,

    « الأَنْبِيَاءُ ثُمَّ الأَمْثَلُ فَالأَمْثَلُ فَيُبْتَلَى الرَّجُلُ عَلَى حَسَبِ دِينِهِ فَإِنْ كَانَ دِينُهُ صُلْبًا اشْتَدَّ بَلاَؤُهُ وَإِنْ كَانَ فِى دِينِهِ رِقَّةٌ ابْتُلِىَ عَلَى حَسَبِ دِينِهِ فَمَا يَبْرَحُ الْبَلاَءُ بِالْعَبْدِ حَتَّى يَتْرُكَهُ يَمْشِى عَلَى الأَرْضِ مَا عَلَيْهِ خَطِيئَةٌ »

    “Para Nabi, kemudian yang semisalnya dan semisalnya lagi. Seseorang akan diuji sesuai dengan kondisi agamanya. Apabila agamanya begitu kuat (kokoh), maka dia akan mendapat ujian begitu kuat. Apabila agamanya lemah, maka dia akan diuji sesuai dengan agamanya. Senantiasa seorang hamba akan mendapatkan cobaan hingga dia berjalan di bumi dalam keadaan bersih dari dosa.” (HR. Tirmidzi. At Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan shohih)

 

Semoga kita yang sedang mendapat ujian atau musibah merenungkan hadits-hadits di atas. Sungguh ada sesuatu yang tidak kita ketahui di balik musibah tersebut. Maka bersabarlah dan berusahalah ridho dengan taqdir ilahi. Sesungguhnya para Nabi dan orang sholeh dahulu juga telah mendapatkan musibah sebagaimana yang kita peroleh. Lalu kenapa kita harus bersedih, mengeluh dan marah? Bahkan orang sholeh dahulu -sesuai dengan tingkatan keimanan mereka-, mereka malah memperoleh ujian lebih berat. Cobalah kita perhatikan perkataan ulama berikut.

    Al Manawi mengatakan, “Barangsiapa yang menyangka bahwa apabila seorang hamba ditimpa ujian yang berat, itu adalah suatu kehinaan; maka sungguh akalnya telah hilang dan hatinya telah buta (tertutupi). Betapa banyak orang sholih (ulama besar) yang mendapatkan berbagai ujian yang menyulitkan. Tidakkah kita melihat mengenai kisah disembelihnya Nabi Allah Yahya bin Zakariya, terbunuhnya tiga Khulafa’ur Rosyidin, terbunuhnya Al Husain, Ibnu Zubair dan Ibnu Jabir. Begitu juga tidakkah kita perhatikan kisah Abu Hanifah yang dipenjara sehingga mati di dalam buih, Imam Malik yang dibuat telanjang kemudian dicambuk dan tangannya ditarik sehingga lepaslah bahunya, begitu juga kisah Imam Ahmad yang disiksa hingga pingsan dan kulitnya disayat dalam keadaan hidup. … Dan masih banyak kisah lainnya.” (Faidhul Qodhir Syarh Al Jami’ Ash Shogir, 1/518, Asy Syamilah)

Semoga kita termasuk orang-orang yang bersabar ketika menghadapi musibah, baik dengan hati lisan atau pun anggota badan. Ya Allah, jadikanlah kami termasuk hamba-hamba-Mu yang selalu ridho dengan taqdir-Mu.

Selasa, 05 Juni 2012

Menunggu sertifikasi

Tolong jangan tanya !
Terima saja apa adanya...!

+Tapi, Yang lain sudah terima...
Kami kapan ?
Kenapa kau buat kami cemburu ?
Kenapa kau buat kami marah ?

Kerja kami sama...
Tangan kami belepotan,Sama..
Suara, kami keluarkan hingga serak...
Sama...
Di tiap pagi hingga petang..
Sama...
Tapi kenapa kami dibedakan ?

Lihat tubuh kami yang kerontang !
Dan lihat tubuh kalian !
Bandingkan !!
Tapi kami tak ingin perutmu !

( Suara dongkol Menunggu sertifikasi turun..)
wfb
bdg,050612

U N T U K M U

Bismillaah...

Untukmu...!

Bila esok engkau pergi ..
Ku hanya bisa titip padamu..

''Jaga mata dan hatinya yg dia titipkan kepadamu...!''

Jangan melukainya Karena dia serupa aku...yang hanya bisa pasrah pada segala ketentuan-Nya..

Bila esok engkau jadi pergi,
Ingatlah, ada kami yang menantimu di sini...
Yang takan lelah menadah...
Tuk melihatmu datang dengan gagah

Bila esok engkau jadi pergi..
Jangan lupakan waktu
Untukmu menyepi
Buat menghadap-Nya...
Mengurai rintih..

Bila esok engkau jadi pergi..
Luruskan mata dan hatimu..
Tekadkan...!!
Kau takan berpaling darinya
Dan dari-Nya..

Bila esok engkau jadi pergi..
Hanya do'a untukmu
Agar rahmat-Nya
Slalu tercurah
Padamu dan engkau ingat pulang....
Kami menunggumu

WFB
Cjr,040612

REBANG

Malam...di dinding sunyi yang bergetar
di reruntuhan cahaya dalam cerah yang memendar
serupa fajar yang tadi pagi kujumpai dalam binar
binar di bola matamu yang berputar

hari ini telah kita lingkari
dengan segala cerita yang kita bagi
dengan segala rasa yang kita miliki
meneguhkan nuansa malam menjadi sebuah melankoli

kesaksian ini  menyampaikan tarian rimbun daun-daun
dan dendang angin di pucuk pepohonan
dengan senandung lirih  yang kita pungkas dengan doa diharibaan
Jutaan syukur yang tersisa...tak terlupakan



Abah Alit.
.Garut,050612

TARBIYAH dari ALLAAH

Bismillahirrahmanirrahim...

__Ujian dalam kehidupan ini merupakan tarbiyah dari Allah SWT.

__Setiap liku-liku dalam hidup ini merupakan satu pelajaran yang tidak akan diperoleh dimana-mana, disekolah ataupun diuniversitas tinggi.

__Bila ujian datang dalam hidup ini, kita sering kali merasa kecewa, sedih dan putus asa. Kita merasa bahwa Allah tidak mendengarkan Do'a yang kita titipkan saban hari.

__Sebenarnya kita hanyalah insan yg serba lemah, seringkali salah dalam mentafsirkan bagaimana Allah memakbulkan do'a yang pernah kita lafazkan.

Indahnya tarbiyah dari Allah...

Yang jauh Allah dekatkan, yang lalai Allah ingatkan

ketika kita memohon KEKUATAN
Allah memberikan kita kesulitan sehingga kita kuat

ketika kita memohon KEBIJAKSANAAN
Allah memberi kita masalah untuk kita pecahkan

ketika kita memohon KESEJAHTERAAN
Allah memberi kita akal untuk berfikir

Ketika kita memohon KEBERANIAN
Allah memberi kita bahaya untuk kita atasi

ketika kita memerlukan CINTA
Allah memberi kita orang yg bermasalah untuk kita tolong

Ketika kita memohon BANTUAN
Allah memberi kita kesempatan

Ketika kita tidak menerima apa yang kita minta
Tapi kita menerima apa yang kita butuhkan

Subhanallah..


Ana Juna
Tarakan;050612

Senin, 04 Juni 2012

UNTUKMU YANG PERGI

Bismillaah...

Untukmu...!

Bila esok engkau pergi ..
Ku hanya bisa titip padamu..

''Jaga mata dan hatinya yg dia titipkan kepadamu...!''

Jangan melukainya Karena dia serupa aku...yang hanya bisa pasrah pada segala ketentuan-Nya..

Bila esok engkau jadi pergi, ingatlah,
Ada kami yang menantimu dengan setia di sini.

Bila esok engkau jadi pergi..
Jangan lupa bekal..dan..
Jangan lupakan waktu
Buat menghadap-Nya
karena ia terus mengawasi kita...

Bila esok jadi pergi..
Luruskan mata dan hatimu..
Tekadkan.. Kau takan berpaling darinya dan dari-Nya..
Bila esok engkau jadi pergi..
Hanya do'a untukmu agar rahmat-Nya slalu tercurah padamu dan engkau ingat pulang....

WFB
Cjr,040612

C I N T A K U 29 TAHUN

Bismillaah..

CINTA

PANAS MULAI MERAMBAT..HANGAT...
AKU INGAT KITA...
KAU YANG SUDAH 29 TAHUN MENEMANIKU MENGARUNGI SAMUDRA LAUTAN LUAS...
TEPATNYA 28 TAHUN..SEDANG..
YANG SETAHUN KITA GUNAKAN UNTUK PENJAJAGAN... HIHIHI.. GAK ADA ISTILAH PACARAN KARENA KITA MEMANG TAK MENGENAL KATA PACARAN..

KASIHKU...
SUKA,DUKA, BAHAGIA DAN SAKIT.. TELAH KITA NIKMATI...DALAM RIDHA-NYA TENTU SAJA...

SAYANGKU..
KITA BAGAI KARANG DI TENGAH SAMUDRA..
YANG TETAP KOKOH, MENGHADANG TERJANGAN GELOMBANG
YANG DATANG MENERJANG..

CINTAKU...
MASIH INGATKAH SAAT BAHTERA KITA NYARIS TERKOYAK ?
SAAT ITU, BARU TIGA TAHUN KITA BERSAMA.....
KATA ORANG TUAN, UJIAN -UJIAN KAN DATANG PADA TAHUN-TAHUN GANJIL KEBERSAMAAN...
kAU, KEKASIHKU..
PERGI TINGGKANKU.. ATAU...
AKU PERGI TINGGALKAN, KAU..
AKH, SUNGGUH MASA YANG MENYAKITKAN..

SAYANGKU...
INGATKAH ?
HAMPIR KITA MENCARI JALAN MASING-MASING..
.DAN NYARIS KAU GANDENG PERMAISURI ELOK PENGGANTIKU..
DAN AKU...
KAU TAU....
BANYAK KUMBANG JANTAN YANG MENAWARIKU KEBAHAGIAAN DUNIA..
MEREKA BERFARAS NAN ELOK DAN HARTA NAN MELIMPAH...
TAHUKAH? KEBAHAGIAAN MEMBAYANG DI PELUPUK MATA..

NAMUN KEKASIHKU...
MANA MUNGKIN KITA MAMPU BERPISAH
SAAT QALBU KITA SUDAH DIPAUTKAN-NYA..
AKU TAK BISA TANPAMU..
DAN AKU TAU, ENGKAU PUN KEKASIHKU..
TAKAN MAMPU BERPISAH DENGANKU..

MENGAPA ?
KARENA ADA JANJI ANTARA KITA..
YANG DITANDA TANGAN ORANG TUA..
KITA HANYA BISA BERSAMA SELAMA WAKTU YANG TLAH TENTU..

TAHUKAH, SAYANGKU..
WAKTU ITU SUDAH DI DEPAN MATA...
KEBERSAMAAN KITA HAMPIRLAH USAI..
TINGGAL EMPAT BELAS HARI LAGI..
IH, BETAPA WAKTU BEGITU CEPAT BERLAU...
BEBERAPA HARI KE DEPAN INI..
KAN SLALU KUDEKAP DIRIMU..
TENTU DALAM PELUK YANG TERAMAT MESRA...

SAYANGKU, CINTAKU..
KITA AKAN BERPISAH...

APA YANG BISA KUUCAP PADAMU..
SELAIN TERIMA KASIH TELAH SUDI MENJADI PENDAMPINGKU
DAN MENEMANI PERJALANANKU..
SUNGGUH, HARI-HARI YANG TERISI DENGANMU
SUNGATLAH INDAH..
YANG TAKA AKAN PERNAH KULUPAKAN DAN TERLUPAKAN..
ENGKAU KAN ABADI DI JIWA INI...

PELUK TERAMAT MESRA BUATMU SELAMANYA
WALAU HANYA DALAM BAYANG SENJA...

WFB,
CJR,040612


(CINTA adlah ms krjQ )

Sabtu, 02 Juni 2012

C I N T A

CINTA

Kau selalu ikuti langkahku..
Dalam remang malam melintang...
Tak tumbang walau hulubalang menghadang..

Kau siksa aku..!!!

Tak seharusnya kau tusukkan
Panah berbisa itu di jantungku

Lihat..
Ada merah menyembur dari nganganya..

Esok, kan kumusnahkan kau..
Dengan segala rupa berbisa..
Aku punya senjata...

Lihat..
Senjataku...
Setumpuk tugas menunggu..
Di hari Minggu tuk mengujiku dan
Mengusirmu berlalu dari hidupku....
Takan pernah kurindu dirimu..
Karena kau slalu mengganggu..!!!

Cinta bagiku adalah..kehampaan..
Cinta Nuraniku hanya untuknya dan untuk-Nya..

Met malam..smuanya...

WFB
CJR,020612

(CINTAKU ADALAH PENYAKIT MALAAASSS)

Jumat, 01 Juni 2012

H A R U

Pagi nan bening...
Seorang ibu sedang menyusuri jalan beraspal yang tak begitu mulus dengan cepat.. Ingin menghindari sinar yang sebentar lagi 'kan menyengat wajahnya yang mulai keriput.....

Dalam lamunannya terbayang..yang akan menerima paket yang baru saja dikirimkan akan kecewa saat tau apa yang diterimanya... Ya, hanya pakaian bekas ngantornya dulu sebelum berganti dengan baju gombrangnya kini....

Bekas tetaplah bekas walau baru dua kali dicuci... Betapa ingin dia memberikan yang baru namun keuangannya menjelang pensiun banyak berkurang karena untuk menutupi utang-utang ke temannya..
Dia bersyukur tak memiliki utang ke bank seperti yang lain yang kadang membuatnya bergidik jika mengingat dan berfikir dialah yang punya utang tsb.

''Bu... Bu....! Tiba-tiba terdengar seseorang memanggilnya... Ibu itu pun menolehkan wajahnya... Di depannya berdiri seoang laki-laki sekitar 33 tahunan.. Sosoknya mengingatkannya pada salah seorang anaknya, kurus..dengan wajah tirus..

Dilihatnya pria itu menjinjing kantong kresek hitam...

''Ya..ada apa ?'' tanyanya keheranan karena dia tak mengenal pria tersebut....

''Ini, Bu, saya mau jual beras...!'' jawab sang pria pelan... Kening si ibu berkerut..
Jadi yg dibawanya itu beras dan mau dijualnya ? Pikirnya.

''Untuk biaya istri saya ke bidan, Bu..'' lanjut sang pria sebelum si ibu menanyakan...

'' Berapa kilo semuanya ? Berapa harganya ?'' Tanya si ibu... Sambil mengira-ngira.. Pikirnya paling beratnya sekitar 2 kg atau lebih dikit..

'' Berasnya sih sedikit, Bu. tapi saya perlu uang 48 ribu.. Kata Bu bidan harus segera diobati agar darahnya tak banyak keluar..!'' dia menjelaskan..

''Sakit apa istrimu, Nak ?'' tanya sang ibu penasaran.,.

''Istri saya terpeleset, Bu.. Sedangkan dia lagi hamil 3 bulan anak pertama kami..'' jawabnya lirih...

Haru menjalari hati si ibu tua..lalu tak trasa ada bening di matanya.... Terbayang bila kejadian seperti itu menimpa anaknya.. ya , Allaah.. Aku tak tega..
Serunya dalam hati..

Dia ambil dompetnya.. Di sana terselip selembar 50 ribu. Hanya selembar itu yang ada di dompetnya.. Sedang di sakunya ada 19.700 kembalian ngirim paket tadi.. Alhamdulillaah ada buat pulangku nantidan ongkos kuliah bungsunya besok 15 ribu...!
Serunya dalam hati..

Uang disodorkannya pada pria itu yang segera sibuk mencari kembalian 2 ribu sambil menyodorkan kantong kreseknya..

'' Di rumahmu ada beras ?'' tanya si ibu..

''Gak ada, Bu.. Biarlah hari ini saya puasa..'' jawabnya pelan...

''Benarkah apa yang engkau katakan itu,Nak ?'' Tanya si ibu penuh selidik...

''Demi Allaah, Bu....bila saya bohong....'' Dst. Dst..menyumpahi diri sediri..
''Saya berjanji akan mendo'akan ibu di tiap saya selesai shalat.. '' suaranya bergetar... Dan haru si ibu makin menjadi-jadi... Sekuatnya dia tahan air bening yang mulai tergenang di sudut mata keriputnya...

''Bawalah beras ini ke rumahmu,Nak.. Moga istrimu cepat pulih dan kandungannya terselamatkan.. Salam buat istrimu,ya..!'' sambil dikembalikan lagi kantong yang tadi sempat berpidah tangan sebentar..

''Gak apa-apa, Bu.. Biarlah saya puasa..''
sang pria masih mencoba menolak beras yang disodorkan si ibu...

''Tidak, Nak. Bawalah kembali berasmu ..'' Si ibu maksa..

Tiba-tiba sang pria merangkul tangan si ibu sambil menciumnya

''Sudahlah gak apa-apa..cepatlah pulang. Kasian istrimu menunggumu !'' Sambil ditepuk-tepuknya pundak pria itu menyuruhnya pulang..

Lalu dengan cepat si ibu membalikkan badan setelah mendo'akan si pria itu dan..tak mau menoleh lagi..takut ketahuan yang tadi ditahannya akan segera tumpah ruah.. Ya, dia menangis..membayangkan keadaan keluarga pria muda tersebut dan berandai-andai.. Andai seperti itu terjadi pada dirinya atau keluarganya... Jangan sampai ya, Allaah...pekiknya dalam hati.

Ingat pria tadi, hatinya berdo'a.. Bila yang dilakukan pria tadi benar, semoga ada dalam rahmat-Nya.. Istrinya kembali sehat..dan mereka diberi kesabaran,,
Namun bila yang dilakukannya adalah modus baru untuk menipu, semoga secepatnya Allaah menyadarkannya.. Dan yang lebih si ibu inginkan, adalah kejadian seperti itu tidak menimpa anak-anaknya baik di nyata atau di dumay..

Aamiin ya Allaah...
.
.
.
.
WFB
Bdg, 29052012

M I E

Bismillaah..
Asalamu'alaikum, shaleh..

Ketika maem mie Semar tadi, bnda ingat kau,Nak..
Ingat ketika kita menikmatinya..
Suap demi suap kau masukkan ke mulutmu..
Kita bertiga benar-benar menikmatinya dengan penuh perasan hingga tetes terakhir dari kuah yang agak pedas..

Habibi..
Masih terlihat dalam ingatan, ada basah di keningmu..namun bnda tak mau mengusapnya.. biarlah ia berkilau tertimpa sinar siang..

Sayangku..
Kesukaan kita sama, makanan yang pedas.
Maaf ya.. tak pernah bnda gubris laranganmu untuk tak makan terlalu pedas..
Ya.. abis gimana ? Tanpa pedas rasanya ada yg kurang..
Begitu juga adikmu, ci bungsu,sama dengan kita..
Hihihi keluarga penyuka pedas tinggal kita bertiga karena ayah sudah kalah..

Nandaku..
Katanya orang yang suka makan pedas..kata-katanya suka pedas n hatinya keras...
Buktinya ?
Tidak, kan ?
Kita malah mudah terharu oleh hal sepele..
Air mata mudah melimpah ruah hanya melihat anak yang sedang nangis ditinggal ibunya ke warung..

Anakku..
Tau tidak ?
Selalu melintas di mata tua ini bayanganmu ketika menarik ingus.....
Hihihihi.Kau tetap anak kecil bagiku..
Kau baik-baik di sana ya..
Do'a bunda slalu buatmu..
Moga sukes..penuh kesabaran dan keikhlasan dalam ridha-Nya..

Peluk kasih penuh rindu ilallaah...
.
.
Cjr,010612