Jumat, 31 Agustus 2012

KEKENTALAN DARAN DALAM TUBUH


  1. Aktivitas
    Terbaru

    Wanita menyukai ***curahan rasa***.
    Wanita berlangganan kiriman Benang Benang Langit (Imajinasi Langit).
  2. · ·
  3. · ·

J I K A Kolaborasi Wanita Faatimah Berkerudung dkk.

JIKA

Jika esok pagi...
Kau mengajakku kembali berlari pagi..
di lorong gang yang masih sepi..
Kan kupinta janji yang tadi pagi..
kau senandungkan di batas hati..

Mungkin kan kudengar lebih meresap..
daripada berkali kau tatapkan mata binarmu

Yang kadang membuatku risi...
Dengan pandangan penuh tawa mereka

Jika esok pagi..
Kau bisikkan roncean kata bermakna di telingaku
Kan kubiarkan tangan kekarmu menggenggamku
Di pinggang atau di pundakku..
Dan kan kubiarkan kepalaku bersandar di pundakmu..

Jika esok pagi..
Kita berada di tanah nan lapang..
Biarkan keindahan alam belakang kita sebagai latarnya..
Gunung Tangkuban Perahu nan hijau di bawah langit Utara
Kan menentramkan jiwa kita..

Jika esok pagi
Masih ada waktu tuk kita berlari...
Kita naiki bukit berbintang dengan mengawan..
Dan kita tebarkan senyum terindah kita di langit terang..
Lalu kita kan saksikan tawa-tawa ceria mereka....

Kutau...
Mimpiku ..mimpimu jua..
Yang 'lah bertahta berpuluh purnama
dan kita rekatkan dalam jiwa tak bernoktah..
Di istana yang tak pernah terjamah para penjarah...

Bagaimana...
Bagaimana jika semua tiada terjadi,
ketika ingin hanyalah sebatas mimpi,
menguap bersama embun pagi,
tak bersama namun sendiri...

Mungkinkah...
Mungkinkah semua kan tersesali,
menjadi sesuatu yang kan kau tangisi,
menjejal keluh didalam hati,
sadar masa takkan pernah kembali...

Akankah...
Akankah pundak ini mampu menopang lembut pipimu,
ataukah aku yang dipapah dengan jemari lentikmu,
jalani masa tanpa kekokohanku,
masihkah kau kan menjunjungku...

Jika...
Jika pagi nanti aku tak datang,
tanpa sambut dengan senyum riang,
seberkas kenang tentang tatapan binar,
hanya tersisa tawa mereka yang memandang,
relakah engkau tetap mengingatku...

Bila...
Bila kutak lagi mampu menikmati senyum ceria mereka,
tak lagi sanggup menggenggam erat tanganmu,
tetap pijakkan langkahmu ketika pagi,
karena aku menyambut bersama cerahnya mentari...

Namun...
Namun kita saat ini sekedar menoreh mimpi,
sejauh apapun, seindah apapun,
mimpi hanyalah guratan rencana indah,
berharap do'a terkabulkan Ilahi...

Semoga...
Semoga do'amu menjadi nyata,
menangkap bahagia, menampik derita,
hingga pagi nanti kubisa menatap senyummu jelita,
dan engkaupun memandangku penuh dengan Cinta...
RARR @
Ternyata...
Ternyata mimpi adalah asa yang hanya tersirat..
Saat kuasa-Nya menetukan lain...
Jadilah Kita hanya seonggok harapan yang tersia...

Mimpi..
Ya, mimpi kita,kekasihku.. Hanyalah keinginan yang snantiasa menggelora dalam dada kita...
Karena nyatanya.. Ku tak mampu menagih janjimu...

Maafkan...
Maafkanlah kekasihku..
Pagi tadi ku tak mampu temani kau
Serangan makhluk kecil semalam hanya memicingkan mata, namun tak melelapkanku...
Hingga tubuh renta ini hanya mampu menatap punggungmu..
Dan ku sendiri luruh dalam peluk selimut...

Jika...
Jika enkau pulang nanti...
Kan kusiapkan minuman segar kesukaan kita..
Yang membuat kita snantiasa bergairah..
Ya, kencur yang kau beli kemarin tlah kubuat sirop segar...

Lihat....
Lihatlah...minuman warna coklat itu tlah tersaji...
Untukmu pemilik hati...
Yang slalu menghibur hati dengan canda sesegar minuman ini...

Masih...
Masih ku slalu bersyukur...
Walau tak mampu bersama menjelajahi lorong-lorong gang..
Aku masih bisa menatap binar matamu..
Tiap saat tatapan mesramu menghujamku...

Andai...
Andai suatu saat nanti..
Kutak lagi bisa menemanimu...
Akankah binar matamu ikut lenyap....?
Atau kau pindahkan ke lain ujud ?

Andai..
Andai suatu saat nanti..
Tiada lagi binar itu untukku...
Ku tak tau...apa ku mampu jalani hidup ini ?

Hanya engkau, DIA, juga mereka hidupku ada.

Dan hanya kepada-Nya kuberserah diri...
Lalu do'a terluncur..
Ya,Allaah.. Tunjukkanlan jalan menuju-Mu..
Izinkan kebersaman kami untuk meraih Ridha-Mu ...

Tolong..
Tolonglah kami..
Jangan..
Jangan cepat-cepat Engkau pisahkan kami,
Hingga kami siap utuk itu..

Hanya kepada-Mu
Kami beribadah dan hanya kepadamu kami memohon pertolongan..
Andai..
Andai engkau ada di sini,anakku..
Walau lemah tubuh tuaku...
Akan kuminta kau memapahku..
Tuk menagih janji ayahmu...
Ku merindunya...
Hanya tatapan manaku yang mampu mengantar penjelajahan lorong-lorong yang biasa kami lalui...
Namun binar matanya kan snantiasa kunikmati tiap saat mata beradu pandang...

Akh....

Aku Tak Mau Jika.....

Aku Tak Mau Bila.....

Aku Tak Mau Ingin....

Aku Tak Mau Tanya....

Hasratku....

TUHAN, IZINKAN KUMENCINTA
SEPERTI KASIH-MU......

Slalu..
Slalu kuberharaf... Akan hari esok yg lebih indah...

Mungkin..
Mungkin hanya mimpi...
Tuk mengenang masa indah lalu..
Yang pernah teralami dan kan dialami..

Untuk itu..
Ya untuk itu...
Kucoba merajut yang terkoyak..
Dengan kemesraan..
Yang tersambut hangat binar matanya..

Ku tau..
Ya , kutau...
Rahmat-Nyalah yang snantiasa mengucuriku...
Bersama cintanya dan cinta-Nya..
Kuarungi hidup ini penuh gairah...
Yang merindu lara....

Yang mencinta luka....

Yang.......

Aku pun tak tau....

Mgkin kecewa.......

Jangan...
Jangan biarkan lara menderamu..
dan.. Jangan juga cinta membuatmu luka...

Saat qalbumu dirundung rindu yang mengharu biru, sayangku..
Lepaskanlah ia liwat puji dan puja pada-Nya agar tersampai padanya.

Jangan..
Jangan engkau kecewa ,Putraku Louis..
Karena ia hanya akan merusak jiwa yang bening....

Biarkan...
Biarkan semua apa adanya..
Biarkanlah bahagia yang kita punya karena tanpa beban itu walau uji dan coba yg lai rupa datang mendera...
Aku...
Bagaimana hendak tersampaikan kagumku...
Terdiam menunduk dan malu...
Jangan...
Jangan biarkan lara menderamu..
dan.. Jangan juga cinta membuatmu luka...

Saat qalbumu dirundung rindu yang mengharu biru, sayangku..
Lepaskanlah ia liwat puji dan puja pada-Nya agar tersampai padanya.

Jangan..
Jangan engkau kecewa ,Putraku Louis..
Karena ia hanya akan merusak jiwa yang bening....

Biarkan...
Biarkan semua apa adanya..
Biarkanlah bahagia yang kita punya karena tanpa beban itu walau uji dan coba yg lai rupa datang mendera..
Aku...
Bagaimana hendak tersampaikan kagumku...
Terdiam menunduk dan malu...


Lalu.. Hendak kubuang kemana mukaku saat haraf yg begitu meluap-luap.. Melesap musnah.. Dan hanya beningku yang ikuti punggungnya?kulihat semangat itu meluap, membara membakar jiwa kata dalam dadamu
fantastik ..


Semangat itu..
Ya, semangat itu kan terus membara di dada tipis ini...
Untuk apa pun... Ia kan terus berkobar...
Yang nyalanya membumbung ke langit biru...

Entah..
Ya, entah karena cita yang dulu sempat menyala tuk menjaga negeri tercinta ini...
Yang tak tersampai hingga akhirnya kuluapkan pada segala..
Pada kasih sayang yang kadang radangannya mampu menggoncang tong-tong hingga meriang pun menerjang pengisi dangau tempat bernaung..
.
.

.
.

280812
Kolaborasi beberapa orang:
Wanita Fatimah Berkerudung
Romeo A.R.R
Chi Muroid Keunyian
Ibundanya Fifie
Louis Putra Kelana
Kesunyian Hati Mengharap Ridha-Nya
Murni Turmiati





T A K Oleh Putra Pengembara

Tak ada yang membawaku larut dalam hujan basah
Sementara angin merambah pelan di sudut-sudut ruang
Tempat dimana engkau memainkan senyum padaku
Seperti petir menyambar lantas bara tertinggal
Di ujung dedaunan yang mengering

Tak kusangka aku hanyut dalam tarianmu yang gemulai
Menjadi bayang-bayang menusuk tajam disetiap patah mata
Bagai pisau mengikis bebatuan dengan air basuhan
Yang perlahan sirna dalam beberapa patah aksara mengambang
Menghantarkanmu di sebuah rumah tiada pintu

Tak terasa tulisanmu begitu lamat terbaca
Meski sudah menjadi nama tereja
Pada bidak bianglala

Air mengalir pastilah kan sampai pada lautan samudra
Rupa telah sirna,
Tapi waktu kan tetap menggenggam timbunan cerita
.
.
.
.
300812

S U N Y I Oleh Mario Fabiano



Selasa, 28 Agustus 2012

JIKA ESOK PAGI... Oleh WANITA FATIMAH bERKERUDUNG

JIKA

Jika esok pagi...
Kau mengajakku kembali berlari pagi..
di lorong gang yang masih sepi..
Kan kupinta janji yang tadi pagi..
kau senandungkan di batas hati..

Mungkin kan kudengar lebih meresap..
daripada berkali kau tatapkan mata binarmu
Yang kadang membuatku risi...
Dengan pandangan penuh tawa mereka

Jika esok pagi..
Kau bisikkan roncean kata bermakna di telingaku
Kan kubiarkan tangan kekarmu menggenggamku
Di pinggang atau di pundakku..
Dan kan kubiarkan kepalaku bersandar di pundakmu..

Jika esok pagi..
Kita berada di tanah nan lapang..
Biarkan keindahan alam belakang kita sebagai latarnya..
Gunung Tangkuban Perahu nan hijau di bawah langit Utara
Kan menentramkan jiwa kita..

Jika esok pagi
Masih ada waktu tuk kita berlari...
Kita naiki bukit berbintang dengan mengawan..
Dan kita tebarkan senyum terindah kita di langit terang..
Lalu kita kan saksikan tawa-tawa ceria mereka....

Kutau...
Mimpiku ..mimpimu jua..
Yang 'lah bertahta beratus purnama
dan kita rekatkan dalam jiwa tak bernoktah..
Di istana yang tak pernah terjamah para penjarah...
Dalam kepasrahan yang mewah..

Dan Jika esok pagi..
Sang Maha Memberi masih mengizinkan atma tetap di tubuh kita
Kan kubisikkan tanpa netraku..
Di sela senggal nafas yang memburu..
Aku..Merindu-Mu slalu..
.
.
.
.
WFB
Cjr.,280812

Apakah yang telah buatmu gundah, Seakan bara tengah mendera... Desah resahmu membangun menara gelisah, Derai tangis melumat indahnya pantai... Jangan... Janganlah merintih dalam sedih, Disini ada aku, kita, kami, mereka... Menanam senyum mengusap air mata...

Apakah yang telah buatmu gundah,
Seakan bara tengah mendera...

Desah resahmu membangun menara gelisah,
Derai tangis melumat indahnya pantai...

Jangan...
Janganlah merintih dalam sedih,
Disini ada aku, kita, kami, mereka...
Menanam senyum mengusap air mata...

Istana Hati.. Dalam Jiwa Penuh Cinta ILLAHI.. Memagar Dari Godaan Keji.. Tidak Pernah Merasa Sendiri.. Cinta Di Hati.. Bersanding Cahaya ILLAHI.. Menepis Gelap Gulita.. Musnahkan Segala Derita.. Pemilik Hati.. Bukan Sebuah Ilusi.. Tetapi Pemilik Hakiki.. DIAlah ILLAHI ROBBI.. Kerajaan Hati.. Tempat Iman Bertahta.. Hingga Ajal Menjemput Nanti.. Raga Terpisah Dari Nyawa.. Singasana Hati.. Iman Bersanding Cinta.. Bertahta Hingga Mati.. Cihir Perjalanan Para Pecinta.. Penjaga Hati.. Memenjarakan Nafsu & Sya.

Istana Hati..                                             MERINDU-MU
Dalam Jiwa Penuh Cinta ILLAHI..             
Memagar Dari Godaan Keji..                  
Bertahta Hingga Mati..                           J
Dalam jiwa ini bergemuruh...
                                                              Penuh seru pada-Mu
Tidak Pernah Merasa Sendiri..               Robbul 'izjati
                                                              Yang menjagai dari uji yang keji
Cinta Di Hati..                                         
Bersanding Cahaya ILLAHI..                  Duhai Sang Maha Cinta...
Menepis Gelap Gulita..                            Telah Engkau limpahkan semua rasa
Musnahkan Segala Derita..                     Yang kini bersemayam dalam dada
                                                              Musnahkan berbagai derita
Pemilik Hati..                                          
Bukan Sebuah Ilusi..                               Wahai yang Berdiam di bilik hati
Tetapi Pemilik Hakiki..                            Engkau bukan hanya Hayalan
DIAlah ILLAHI ROBBI..                        Yang mengawan tak bertujuan
                                                               Engkau adalah Keindahan
Kerajaan Hati..                         
Tempat Iman Bertahta..                         Duhai Yang Bertahta lubuk jiwa...
Hingga Ajal Menjemput Nanti..              Tempat iman bersemayam...
Raga Terpisah Dari Nyawa..                    Hiasilah hati ini dengan rasa sayang                                                                Untuk semua insan yang beriman
Singasana Hati..                                    
Iman Bersanding Cinta..                          Wahai Yang Berdiam d Singgasa hati
angan pernah Kau tinggal pergi
                                                              Tak kuasa aku hidup sendiri
Akhir Perjalanan Para Pecinta..               Tanpa-Mu Ilahi Rabbi
                                                               
Penjaga Hati..                                          Wahai Yang Bergelung di Sudut Qalbu
Memenjarakan Nafsu & Syahwat..           Di sini ku merindu
Menebar Harum Melati..                          Untuk bertemu dengan-Mu
Hingga Lemah Sekarat..                           Di yaumil akhir nanti
                                                
Pengobat Hati..                                        Duhai Yang Menjaga Raga
Selalu Mengingat Mati..                           Aku merindu-Mu..
Disiplinkan Dengan Lapar..                     
Hingga Nafsu Terkapar..                          By : Fatimah
                                                                 Nama Pena : Mutiara Bening

Sinopsis Kisah hidup Ibunda Fifie

Saya mengenal dia diasaat dia donn bunda. Dia merasa sendiri&terbuang.diakorban perceraian dr usia 4 thn.saking traumanya,sempet dia tdk mau mengenal sosok ibu &bpknya.Atas nama ibadah,dgn restu keluarga sy saat dia meminang,kami menikah bunda.Dgn bismilah kami menjalani rmh tgg itu dgn sdkt modal&pesangon kami mulai membuka usaha dibdg alat musik.Alhamdulillah bunda, kami diberi berkah.kami berko
mitmen sy menjalankan usaha dr rmh&suami yg diluar.Alhamdulillah,walau banyak riak&duri,usaha kami lancar.Kami bisa punya karyawan ratusan di bogor,bandung&bekasi. Sy tak berhenti bersyukur bunda.sy selalu berusaha berbagi kepada saudara, yatim&fakir miskin yg membutuhkan.Bahkan hubungan suami&keluarganya sdh membaik. 7saudaranya mlh ikut kerja dirumah.. Sebagai diruktur,sy berusaha bertanggung jwb sepenuhnya untuk kemajuan usaha. Tp sebagai istri&ibu, sy msh masak, memandikan anak2,jg memakaikan sepatu suami.bl mau brgkt kerja.Alhamdulillah .

Alhamdulillah bunda,10thn ,km bisa membiayai 2pernikahan adik ipar,thn ke12 bisa membiayaiibu mertua pergi haji.kehidupan rmh tangga kami,sy hrs crt apa ya bunda?? Sy mmg tidak secantik &sesexy artis.tp sy berusaha merawat diri.sy berusaja jd istri&ibu yg baik,yg istiqomah pada suami tp itulah hidup bunda.suami punya hobby maaf: selingkuh;dia bahkan sdh selingkuh&punya anak diluar nikah dithn ke3
pernikahan kami.jd hanya terpaut 1thn dgn fawwaz.sy berusaha terima bunda.bahkan anak itu sy aktekan &sy besarkan dgn kasih yg sama dgn anak sy setelah ibunya meninggal..berpuluh kali dia selingkuh&kembali.semua sy coba jalani sebagai sebagian dr takdir sy. Tp. Kelahiran neng Ara merubah segalanya bunda.7 hr usia neng ara , ibu mertua kena serangan jantung karna minta dibeliin mobil tdk diturut suami.Disaat mertua dirawat dirs itulah sy mengalami kekerasan psikis&mental.Oleh WIL suami sy diteror&dituduh Istri yg tdk amanah,tkg korupsi,suka mencuri uang suami&banyak lgteror yg lain.

Padahal semua ada laporan &pembukuan bunda.apalagi yg hrs sy buktikan bunda? Sementara oleh suami&keluarganya sy dituduh tkg teluh.astagfirrullah,bunda.Itu
lah ujian sy yg sesungguhnya bunda.Oleh WIL suami sy diteror, oleh suami&keluarganya sy dituduh nyantet mertua.apa mungkin bunda?? Ibu mertua yg slm ini sy hormati, sy kasihi,sy cukupi,terpikirpun tidk!!! Karna sy punya Allah,!setiap hour sy&an
ak2 diintimidasi bunda.tak jarang fawwaz&jeela msk kmr sambil menangis karna diintimidasi keluarga suami.sementara usia ara blm sebulan bunda.dgn alasan punya bayi,posisi sy sbgai diruktur perusahaan diambil alih semua aset perusahaan diambil alih..Tiap mlm sy&anak2 mengalami hal2 ghaib yg menyakitkan,sementara suami,WIL,&keluarganya ttp mengintimidasi dgn berbagai cara..mental sy down bunda.mental anak2 jg.Usia neng ara 4bln tepat,dgn pertimbangan mental anak2 &keselamatan kami,dgn saldo bank 222 rb rupiah &hanya bawa bj&alat sekolah, kami pamit kluar dr rmh.&itu permintaan fawwaz&jeela bunda

Saya memohon pd suami klo mmg dia msh syg anak2 tlg dilarang. &klo dilarang, kami pasti tdk jd pergi.tp apa dia blg bunda??? Dia tdk akan melarang. Silahkan sj pergi bw anak2 ktnya. Ba'da mahgrib kami kluar dr istana kami bunda.istana yg kami bangun dgn tetesan kringat& do'a orang banyak yg mengasihi sy..bumipun menangis bunda! Karna satu langkah kami dr pintu gerbang,hujan tiba2 turun dgn derasn
ya.basah kuyub diantar mbak ,km menuju rmh gubuk tempat kami berlindung sampe hr inI.. Ternyata akhirnya semua terjawab bunda.semuanya sdh diskenariokan begitu.sy&anak2 dibikin kluar dr perusahaan&rmh,agar mereka semua yg memiliki.Itulah takdir kami bunda.takdir yg hrs sy jalani&berusaha terima Dgn ihklas.sementara keluarga sy blum tahu yg terjadi.karna sy selalu blg kami baik2 aja.tp apa mungkin idul fitri ini sy bs menutupinya bunda??mohon maafkan sy bunda.sy udah lancang membuka aib keluarga.semoga ini akan ada hikmah buat sy.&semoga bunda berkenan.tp seandainya kurang berkenan,tlg dihapus.

Biografi Ibunda Fifie
JKT,060712

UCAPAN ULTAH DARI ANADA JIMMY

Bismillah

Kelambu yg menilam menguning emas indah berbintang

Hari tlah datang mengingatkan silam yg betapa menegunkan

Kini sang bidadari

Menapaki bumi diskian hari
Hari demi hari mengenang senyum yg terlewati

Bersamamu kekasih bidadari hati.

Srikandimu mendulang emas emas tentang kebaikan ar rahman
Ar rahimpun
Mengucur deras teresapi semburat senyummu

Selamat ulang tahun ibunda

Semoga panjang umur
Banyak rezeki
Sukses dan sehat selalu
Hingga distiap sepak terjelang bingah
Bersamamu ,
Akan kutayangkan berjuta bingah diatas mimbar
Sbagai tanda kado terindah untukmu duhai ibunda

Peluk kasih slalu.anakmu jimmy

27 JUNI 2011

CINTAILAH KEKURANGANNYA

Bismillaah..
Assalamu'alaikum .. Wahai Shaleh.. Duhai Shalehah..
Ada cerita menarik dr suatu dongeng yg disampaikan siswa kelas Vll... Di akhir cerita siswa tersebut mnyampaikan pelajaran yg bisa diambil dr dongengnya,yaitu..

JANGANLAH KITA MENCINTAI SESEORANG KARENA KELEBIHANNYA TP CINTAILAH IA KARENA KEKURANGANNYA... KARENA KITALAH YG AKAN MENYEMPURNAKANNYA...

Subhannalloh.. indah sekali Pemikirannya..

Mampukah kita melakukannya ?
Keningku langsung berkerut.. Mampukah kita ?

Met malam sahabat fillaahku..

By: Fatimah
14 November 2011 pukul 21:32