Jumat, 23 Agustus 2013

YANG HILANG HATI Oleh Nur Adinda

Yang Hilang Arti

Entah hitam atau putih yang berbaur
Atau sekedar jejak saat jatuh tersungkur
Semua tak pernah benar-benar terkubur
Sebuah pendewasaan hidup dalam alur

Sekalipun dimulai dari lingkar kelam
Tak selalu akhir terbentuk lukis suram
Meskipun samudera itu sangat dalam
Tak kan jadi tempat bagi mimpi tenggelam


Jika derita adalah bayangan bagi langkah
Maka malam ialah harapan yang rekah
Bila nyatanya terik adalah penetes peluh
Ada pula mendung melingkup peneduh


Seperti anak angin yang terus menari
Tiada menentu arahnya membawa diri
Begitu jua terbang tinggi kesana-kemari
Tak hanya selalu rapi mengikuti mentari


Dan inilah jalan bagi serpih-serpih hati
Yang mugkin pernah pula kehilangan arti
Hancur dalam panjangnya waktu menanti
Tak kunjung menyapa kedamaian sejati


Tiba masa menyatukan tiap kepingan
Bahagia tak muncul dalam kediaman
Sebab gerak mesti mengiring keprasahan
Hingga tertutup sempurna sketsa kegelapan


"Pasrah Tanpa Usaha = Kesia-sian"
.

KETIKA CCTV MELINTAS KESADARAN PUN MERANGGAS Oleh Nur Adinda

~~~ Bismillah....... Assalamu'alaikum:wr'wb..... ~~~
Pandangan mata sayu
menceritakan perasaan antara
sedih, sesal dan pilu
Membenam jauh di lubuk hati,

Aku khayal dengan kepalsuan Dunia
Menjadikan diri manusia durhaka
Aku lupa... Aku leka;
Hidup bergelimangan dosa
Sadar aku cumalah seketika
Ketika resah barulah aku menuju
pulang ke jalan Tuhan aku!

Aku dan Tuhan aku
Jurangnya ketara;
Sedangkan Dia kasih padaku
Sedangkan Dia pelindungaku
Sedangkan Dia penentu taqdirku
.
Rimbunan dosa.....
Layakkah aku menghirup wangian syurga-Mu?
Segalanya tercatat,...
Segalanya tercoret...
Aku yang angkuh, jahil dan ingkar...
Di lembah usiaku...
Hanya mengutip dosa,...

Aku beratkan kaki melangkah ke rumah-Mu
Aku pekakkan telinga mendengar azan-Mu,
Aku melekakan badan untuk melakukan fardhu-Mu
Aku membutakan mata untuk melihat..
Aku juga membisukan bibir untuk membaca Al-Quran-Mu!
Sehingga tika ada yang mengalunkan kalimah merdu...
Rahmat-Mu Ya Tuhanku!
Mengatasi segalanya......
Tersentak aku dari lamunan panjang...
Membangkitkan DIRI  menuju keinsafan....
Tika dalam diri kealpahan....
Tika hati penuh keraguan...............

22082013

SUMUJUD ka GUSTI Siti Fatimah

Gusti,...
Ingkeun ieu kalbu sina ngalagu...
Ngawihkeun kangen ka Anjeun....
Tiap renghap sadami-sadami...
Diejah asma Anjeun hiji-hiji...

Ya Rohman,...
Ya Rohim...
Ya Basyir...
Ya Hakim...
Ya Wahid,...
Ya Majid...
Ya Syahid,...
Ya Rosyid

Dina Angin di Pucuk-pucuk daun...
Kakuping lirih galindeng dawuh...
Abdi tanggah neuteup pamenteu Ghaib...
Dina ramat cahaya burit...

Ya Qohhar...
Ya Jalil,...
Ya Karim...
Ya Zahir...
Ya Batin...
Ya Awwal,...
Ya Ahir....

Dina kangen abdi sumujud...
Jero angen abdi nyaluuh...
Bari ngedeng...
Bari diuk...
Biwir ngunyem...
Panon kucup...

Wilujeng Sonten ka sadayana...

Waktu Srangenge nyurug ka Leuwi
23 Agustus 2013

Kamis, 15 Agustus 2013

BAYANGANMU BAGAI LILIPUT Oleh Bias Langit Hati

Bukan Itu Yang Aku Kenang
Bayang-MU Bagai Liliput_____
Yang Bertabir Kabut________
Dan Aku Tercuri Dari Waktu
Dan Rahasia-MU____________
Masih Saja Mengasingkanku
Di Haluan Di Buritan, Aku Hanya Menangkap Permukaan
Ahh______
Sungguhkah Kuharus Memburu Bayangan-MU

Di Balik Gelombang-------Yang Bisa Menahanku Dalam Ragu
Karena Geraknya Tak Tentu
Kelak, Aku Pun Tetap Bisu, Pulang Dengan Kehampaan
Sambil Bersandar Di Pelabuhan
Dan Semakin Asing Di Goa
Pengasinganku

Tapi________
Sungguh Aku Bukan Musa Yang Terbakar Di Tursina
Aku Hanya Pelaut Yang Terburu BayangMU
Dan Berharap,
RahasiaMU Tercetak DiPasir-Pasir Pantaiku
Bak Perempuan Bertubuh Perak
-------------------------------------------------------------------------------

Salam___________


BLH
Blora,120813

TANAH ASING KEMBALI BERGASING Oleh Bias Langit Hati


  1. Aku Beri Sesaji Di Pipinya Yang Letih
    Tapi___________
    Uap Dupa Hanya Menambah Gelap Rahasia
    Cintaku Pun Beratap Daun Pisang
    Ketika Hujan Datang Menyapa
    Dan Membangkitkan Bau Tanah

    Tanah Asing Kembali Bergasing
    Cintaku Pun Berpusing Dari Relief Ke Relief
    Yang Kini Tinggal Tebing~~~Sungguh Kah di Sana;Abjad
    Terpahat, Atau Hanya Sekelebat Jemari
    Yang Ingin Berkirim Pesan??? Menggunting Zaman
    Agar Kini Bisa MeLaut ke Kabut
    Dan Mengutip Rahasia-Rahasia Usia Yang Hanyut
    ------------------------------------------------------------------------------------
    Salam ___/\___



    BLH
    Blora,130813

I K H L A S Karya bersama Nur Adinda

Bismillaah...
Ikhlas karena Allaah, Meluncur laju kala ditutur..
Menggenggamnya, sesukar menggenggam bara api,
Namun,
Tiada terasa panasnya, kala ridha dan iman memenuhi segenap sanubari..
Bara digenggaman ibarat intan kemilau cemerlang,

Kala api amarah dan nafsu membakar, jiwa terasa panas bak lahar membakar..
Lantas...
segumpal ikhlas tercampak dari genggaman..
Tersirna segunung pahala..
Ibarat debu dipuput sang bayu,
Lantaran riak dan satu ungkitan...
Lantaran Allaah dan Rasul bukan panduan

Ikhlas karena Allaah,
Bila menggenggamnya hingga akhir hembusan,
Ganjarannya syurga idaman,

Tidak mudah terus dalam genggaman,
Amarah, nafsu dan syaitan snantiasa ingin menawan..

Kita berjuang dengan sejuta ujian...
Andai kekal terus digenggaman, surga kan jadi sajian..
Andai tersungkur dan terlepas dari genggaman,
Pahala 'kan tersirna karena satu kekhilafan...

Met malam anak-anakku..Sahabatku...

Sudut sunyi
150813
— bersama Nur Adinda dan 19 lainnya.

BIARKAN KUMERINDU-MU Oleh Siti Fatimah

Pandanganku mengabur..
Nyaris, lenyap.
Tak banyak..
Aku hanya ingin sepotong tatap di antara jiwa yang kian meluruh ke bumi...

Duhai Sang Penggenggam kehidupan...
Jangan Kau hentikan aku..
Biarkan kumerindukan-Mu..
Di saat pekat malam, pun
Di siang benderang...
Di tiap tusukan dingin nan merajam,pun
Di tiap sengatan panas membakar..
Di spanjang jalan datar,pun
Bergelombang...
Hanya Engkau yang kurindu...
Tiada yang lain...
Tiada yang mampu...
Di singgasana hatiku...
Hanya terisi satu.
Kau, Sang Penggenggam jiwaku...

Biarkan aku merindu-Mu

Sudut sunyiku
150813

Minggu, 11 Agustus 2013

SUNYI TIADA KHABAR Oleh Bias Langit Hati

~~~SUNYI TIADA KHABAR~~~

10 Juni 2013 pukul 3:59
Diamku Bukan Membisu
Diamku Bukan Membenci  
Diamku merinduimu  Dirimu
Diamku Mendoakanmu Agar Dirahmati


Sekedar suka saja akan bait itu. Tiada kena mengkenai orang yang masih hidup ataupun yang sudah kembali ke hakekatnya.  Yang jelas, andai ada yang dirasakan dituju kena pada dirinya.......... Senyum-senyumlah selalu. Semestinya buat yang terpilih. Semuanya karena DIA .  Semoga harapannya________________

Sesekali mendiamkan diri tiada khabar berita, ada baiknya juga. Bukan sengaja membawa diri tanpa sebab yang "Haq"  Tapi dengan niat yang satu. Niat yang mengharapkan yang terbaik.  Ditanya sana-sini mengapa mendiamkan diri. Saatnya akan tiba, kenapa semua ini berlaku. Manfaatnya terjawab bilamana dapat merasai sendiri suasananya. Sekedar menantikan natijahnya bila detiknya terlerai tiba. Ada kelebihan jua dalam mendiamkan diri. Lebih dan kurangnya adalah adat dalam kehidupan. Istifadah dalam mencari ridla-NYA_______________


"TIADA TAHU DINILAI & DIHARGAI BILAMANA DI SISI AKAN TERASA BERHARGA NILAINYA APABILA SUDAHNYA KEHILANGANYA"






PEJAMKAN dan HARAPAN ITU pun ADA Oleh Bias Langit Hati

Pejamkan Matamu, Kau Akan Melihat Kunang-Kunang Berterbangan;
Kunang-Kunang Yang Mungkin Tercipta Dari Kuku Jasad
Ibu-Bapakmu__________

Jasad Yang Terkubur Ketika Kau Belajar
Mengingat Dan Kini Ingatanmu Seperti Gambar Bergoyang-goyang
Terus Memutar Pinggulnya, Jasad yang Kini Mungkin Telah Lebur
Bersama Debur Gelombang dan Waktu

;Kunang-Kunang Yang Akan
Memberimu Harapan___________Bahwa di gelap Yang berpalung-palung itu Masih Ada Sekelebat Cahaya Penuntun__________________________

SUNGGUH

Pejamkan Matamu, Kau akan tahu disebalik Sungkawa Yang
Menyesakkan Nyawa, Bergetar Air Harap Yang bercucuran Dari
Ratap____________ Kehilanganmu_____________

==============================================
Mohon Maaf Lahir & Batin

BLH
Blora,10 Agustus 2013

~~~SELEMBAR SAPU TANGAN DARI SYURGA~~~ Oleh Bias Langit Hati

~~~SELEMBAR SAPU TANGAN DARI SYURGA~~~

13 Juni 2013 pukul 3:31
Aku memanggilnya Bulik, Perempuan Paruh Baya Adik dari Ibu yang sudah kuanggap seperti Ibuku sendiri

"Paklik tidak pulang lagi, Bulik ???"  tanyaku________ "Paklikmu meminta Bulik merawat bayi dari Isteri Mudanya"  Airmata mulai menetes di pipinya, Perlahan ia seka dengan Selembar Sapu Tangan Kusam,  Sapu tangan yang Kulihat lima tahun silam__________ saat pertama kali kami kenalan_____________

Seminggu berlalu tak ada khabar dari Bulik, sampai akhirnya kudengar suara tangis bayi dari rumah Bulik, Kulihat ia mengusap bayi mungil dengan Sapu Tangannya_______________________

"Kuikhlaskan  Paklikmu Kawin Lagi, Mungkin Itu Akan Meringankan Langkah Kakiku Menuju SyurgaNYA, Penyakitku Sudah Sangat Kronis."

Tiga bulan kemudian, Bulik Berpulang Ke HaribaanNYA, Terngiang Pesan Terakhirnya, "Simpan Baik-Baik Sapu Tangan Itu, Ia Telah Mengajariku KeSabaran dan KeIkhlasan"

Ku Dekap Sapu Tangan Lusuh Itu___________________________________

KUTAK PERNAH MENINGGALKANMU Oleh Bias Langit Hati

Aku Tak Pernah Berlari
Meninggalkanmu !!!
Melangkah Menjauhi Pun Tak Pernah
Terlintas___________
Aku Masih Disini__________ Aku Masih Ada__________
Namun Sebait Pun Tak Sempat Lagi
;Kubuat________

Setiap Hari Kuhanya Bisa Berkata Pada
;Hati_______ Besok Mungkin Dapat Kuluangkan Lagi
Tuk Menulis Tentang Hati__________
Dalam Sebentuk Puisi

Nyatanya Aku Tak Sempat
Ragaku S'lalu Saja Terlebih Dahulu
:Penat_____________
Sehingga Asa Dan Rasa Tak Pernah
:Sempat
Dapatkan Waktu Yang Tepat Untuk
Puisi-Puisi Baru Kubuat

Hingga Sekali Lagi di Malam Hari Ini
Kerinduan Pada Puisi Kembali Menjadi
Curahan Hatiku Dalam Sebentuk Puisi
Semoga Esok Aku Bisa Kembali

------------------------------------------------------------------------

Salam________________

S I A--S I A K A H? Oleh Biah Langit Hati

Begitulah Kisah Terjarah, Rindu terpahat
Cintaku nan jauh telah tersesat
Doa2 percuma dan mantra2 tersendat

Hanya Nyanyi Yang Hilang Bunyi

Aku Pun Asing Di Tanah SenDiri______
Aku Lalu Lingkarkan Pena Di Mata Arca
Di Gapura
Berharap Hujan Tak Datang
Meski Mendung Seperti Karpet Tebal

Aku Menyulam Di MataNYA --- Membuka Luka Lama__________/\______
Maka dinginkanlah....... biar membeku ini luka.....


BLH
Blora,120813

BINGUNG..... Oleh Bias Langit Hati

Bukan Itu Yang Aku Kenang
Bayang-MU Bagai Liliput_____
Yang Bertabir Kabut________
Dan Aku Tercuri Dari Waktu
Dan Rahasia-MU____________
Masih Saja Mengasingkanku
Di Haluan Di Buritan, Aku Hanya Menangkap Permukaan
Ahh______
Sungguhkah Kuharus Memburu Bayangan-MU

Di Balik Gelombang-------Yang Bisa Menahanku Dalam Ragu
Karena Geraknya Tak Tentu
Kelak, Aku Pun Tetap Bisu, Pulang Dengan Kehampaan
Sambil Bersandar Di Pelabuhan
Dan Semakin Asing Di Goa
Pengasinganku

Tapi________
Sungguh Aku Bukan Musa Yang Terbakar Di Tursina
Aku Hanya Pelaut Yang Terburu BayangMU
Dan Berharap,
Rahasia-MU Tercetak DiPasir-Pasir Pantaiku
Bak Perempuan Bertubuh Perak
-------------------------------------------------------------------------------

Salam___________
BLH
Blora, 120813