Rabu, 30 Oktober 2013

KALA BUMI BERGETAR OLEH N.A.M.B.

Bismillaahirrahmaanirrahiim..

Yaa, Allaah...
Tuhan Semesta Alam yang Maha Pengampun segala khilaf ...
Saat hujan menghantam Bumi...biur Alam mencekam…
Kilat dan halilitar saling bersahutan...
Guruh guntur nan menggelegar...
Engkau selalu hadir bawa lentara tuk hidupkan cahaya yang redam…
Membahana ... Bumi serasa kan runtuh...
Memaksaku berjalan tertatih menjerat pedih luka&rintih…
Menahan sasaran nanah penuh resah berjalan lemah terpaku dalam bisu …

Kala durja dosa-dosa telah bersimbah..
Darah mengalir bagai desir pasir yang tak dapat kuusir…
Di bawah atap meratap tertutup rapat.,
Ku bersujud menghadap-Mu....
Mulut mencercap lafal penuh keringat...
Dosa yang sering ku buat tapi tak pernah kubertaubat…
Luka dan hina masih menyatu hingga ku malu bertingkah dengan petuah..
Menyesal pun ku tak pernah…
Hati ku bergetar kala dosa mengantar lepas dari kebenaran…
Teriak lantang menantang dan kutahu Engkau selalu mendengar…
Hati ku meronta-ronta di tengah gelombang asa yg melanda..

Yaa, Allaah,,
Ampunilah hamba-Mu ini yang lupa mensyukuri atas rahmat-Mu..
Yang lalai menjalankan perintah-Mu dan tak pernah menjauhi larangan-Mu,

Yaa, Allaah…
Sesungguhnya Engkaulah sang pemilik ampunan…
Bila Engkau campakanku... kepada siapaku berharap selain kepada-Mu ?
Ku bersujud menghadap-Mu ..Meminta belas kasih-Mu...
Jangan Engkau tutup pintu taubat-Mu sebelum ajal menjemput ku…

Yaa, Robb...

Deru pasir menampar nafas seakan tersengal..
Terhempas dalam lautan dosaku…
Angan terjerat liuk langkah melambat menyisir hidup penuh jerat…
Engkau selalu ada untuk pintu taubat...

Allaahu akbar.. Allaahu akbar..!!!

Ketika jiwa mulai jatuh karena terpaan hidup..
Engkau selalu menjadi api semangat yg tak pernah meredup..
Mesti bibir ini sering melumat janji tak pernah menepati…

Mesti tangan ini sering ancungkan jari
Sesungguhnya engkaulah sang pemilik hati…
Hanya kepada-Mu kami hidup & mati...
Di mana tempat ku mengadu? Kalau bukan kepada-Mu…?

Yaa, Robb...
Saat ini ku berserah diri ,bersujud di hadapan-Mu…
'Tuk memohon ampun atas dosa-dosaku…
Jangan Kau tutup pintu-Mu tukku bertaubat...

Sebelum Kau ampuni smua dosaku….

Sudut sunyi
N.A.M.B.
301013

FADHILLAH KEBENINGAN HATI Oleh Nur Adinda Putri

Sungguh beruntung bagi siapapun yang mampu menata qolbunya menjadi bening, jernih, bersih, dan selamat.
Sungguh berbahagia dan mengesankan bagi siapapun sekiranya memiliki qolbu yang
tertata, terpelihara, dan terawatdengan sebaik-baiknya.
Karena selain senantiasa merasakan kelapangan, ketenangan, ketenteraman, kesejukan, dan indahnya hidup di Dunia ini, pancaran kebeningan hati pun akan tersemburat pula dari indahnya setiap aktivitas yang dilakukan.

Betapa tidak, orang yang hatinya tertata dengan baik, wajahnya akan jauh lebih jernih. Bagai embun
menggelayut di ujung dedaunan di pagi hari yang cerah lalu terpancari sejuknya sinar mentari pagi; jernih,bersinar, sejuk, dan menyegarkan.
Tidak berlebihan jika setiap orang akan merasa nikmat menatap pemilik wajah yang cerah, ceria,
penuh sungging senyuman tulus seperti ini.
Begitu pula ketika berkata, kata-katanya akan bersih dari melukai,
Jauh dari kata-kata yang menyombongkan diri, terlebih lagi ia terpelihara dari kata-kata riya,
 

Subhanallah. Setiap butir kata yang keluar dari lisannya yang telah tertata dengan baik ini, akan terasa sarat dengan hikmah, sarat dengan makna, dan sarat akan manfaat.
Tutur katanya bernas dan berharga.
Inilah buah dari gelegak keinginan di lubuk hatinya yang paling dalam untuk senantiasa membahagiakan orang lain.
 

Kesehatan tubuh pun terpancari pula oleh kebeningan hati, buah dari kemampuannya menata qolbu.
Detak jantung menjadi terpelihara, tekanan darah terjaga, ketegangan berkurang,dan kondisi diri yang
senantiasa diliputi kedamaian. Tak berlebihan jika tubuh pun menjadi lebih sehat, lebih segar, dan lebih fit.
Tentu saja tubuh yang sehat dan segar seperti ini akan jauh lebih memungkinkan untuk berbuat banyak kepada umat.
 

Orang yang bening hati, akal pikirannya pun akan jauh lebih jernih. Baginya tidak ada waktu untuk berpikir jelek sedetik pun jua. Apalagi berpikir untuk menzhalimi orang lain, sama sekali
tidak terlintas dibenaknya. 

Waktu baginya sangat berharga. Mana mungkin sesuatu yang berharga digunakan untuk hal-hal yang tidak berharga? Sungguh suatu kebodohan yang tidak terkira.

Karenanya dalam menjalani setiap detik yang dilaluinya ia pusatkan segala kemampuannya untuk
menyelesaikan setiap tugas hidupnya.
Tak berlebihan jika orang yang berbening hati seperti ini akan lebih mudah memahami setiap
permasalahan, lebih mudah menyerap aneka ilmu pengetahuan, dan lebih cerdas dalam melakukan
beragam kreativitas pemikiran.

Subhanallah, bening hati ternyata telah membuahkan aneka solusi optimal dari kemampuan akal
pikirannya. Walhasil, orang yang telah tertata hatinya adalah orang yang telah berhasil merintis tapak demi tapak jalan ke arah kebaikan tidak mengherankan ketika iag menjalin hubungan dengan sesama manusia pun menjadi sesuatu yang teramat mengesankan.

Hatinya yang bersih membuat terpancar darinya akhlak yang indah mempesona, rendah hati, dan
penuh dengan kesantunan.
Siapapun yang berjumpa akan merasakan kesan yang mendalam,, Siapapun yang bertemu akan
memperoleh aneka mamfaat kebaikan, bahkan ketika berpisah sekalipun, orang seperti ini menjadi
buah kenangan yang tak mudah dilupakan.

Dan, Subhanallah, lebih dari semua itu, kebeningan hati pun ternyata dapat membuat hubungan dengan Allaah menjadi luar biasa manfaatnya. Dengan berbekal keyakinan yang mendalam,
mengingat dan menyebut-Nya
Setiap saat, meyakini dan mengamalkan ayat-ayat-Nya, membuat hatinya menjadi tenang dan tenteram. Konsekuensinya, dia pun menjadi lebih akrab dengan Allaah, ibadahnya lebih terasa nikmat dan lezat.

Begitu pula do’a-do’anya menjadi luar biasa mustajabnya. Mustajabnya do’a
tentu akan menjadi solusi bagi persoalan-persoalan hidup yang di hadapinya.
Dan yang paling luar biasa adalah karunia perjumpaan dengan Allaah Azza wa Jalla di akhirat kelak,
Allaahu Akbar!!!

Pendek kata orang yang bersih hati itu, luar biasa nikmatnya, Luar biasa bahagianya, dan luar biasa mulianya.
Tidak hanya di dunia ini, tapi juga di akhirat kelak.

Tidak rindukah kita memiliki hati yang bersih?

Subhaanallaah....     

   
Sudut Hati NAP
251013

Ya Allaah... beningkanlah hati kami...
Jangan pernah Engkau riakkan hati kami ya Rabbi...

DUNIA LAKSANA BUAIAN MIMPI... Oleh Nur Adinda

Bismillaahirrahmaanirrahiim..

Dunia Laksana Buaian Mimpi......

Apa pun yang kita dapati di Dunia tak lebih bagaikan mimpi.
Alangkah rugi bila kita menjauhkan diri kita dalam keaslian sejati.
Amat keliru dalam memilih hidup bila HANYA Dunia yang kita idamkan setiap hari.
Adakah amal yang terbaik untuk hidup abadi di hari nanti?
Aduhai ruginya mereka yang tak sadarkan diri,
Adakah pemilik hati yang paling setia menemani diri sejati?

Janganlah berduka bila suatu saat nanti diminati oleh hi hi DƗƗiƗƗiƗƗi ƗƗiƗƗi ƗƗiƗƗi:D.
Aduhai betapa kelirunya pilih teman sendiri dalam sunyi sepi..,
Adakah kita sudah menghindari dari si hi hi hi di dalam hati?
Mari bersegeralah bahagiakan hati dengan lingkungan yang penuh penyeru ilahi Robbi.

Sudut sunyi
011013

T A K U T Oleh Siti Fatimah

Astaghfirullaahal'aziim...

Tersentak!
Lalu...
BerLoncatanlah rangkaian mutiara...
Berserakan pada tapak jejak..
Yang terserap di sela sajadah...
Merah dan basah
Gundah juga resah

Rabb,
Kau tau kan yg berkecamuk ini?
TAKUT!
Kumohon,Jangan tinggalkan kami...
Kau tau,Sujud dan sembah kami HANYA pada-Mu
Tuntunlah kami menuju-Mu
Hanya itu mauku!
Dan..
Biarkan yg luruh ini hanya karena TAKUT kpd-Mu

Sudut sunyiku
S.Fatimah
240913

A Y A H Oleh N.A.S.F

Ayah......

Tak rapuh diburu waktu
Tak lapuk dikucur peluh
Tak retak dipanggang surya
Tak ciut di hujan batu
Tak berderai diterpa badai
Ia terus berjalan
Berjuang...

Setiap detik berharga baginya
Setiap detik adalah nafas anak-anaknya
Setiap detik adalah mimpi-mimpinya
Melihat anaknya tumbuh penuh gelak ceria...
Melihat anaknya gembira ke sekolah
Melihat anaknya menikah...
Hidup suka cita...

Di pundak ayah...
Anak bergelayutan...
Pekerjaan membeban
Penat sangat ia rasakan
Sesak dada ditubi cobaan...
Kadang perih tak tertahankan

Namun,
Air mata itu mahal baginya
Menyerah itu pantang lagaknya...
Angkuh pada putus asa

Hingga tua
Ia tetap tegak perkasa
Memamerkan senyum bersahaja
Isyarat menenangkan di balik mata
Menghapuskan kecemasan
Penuh perlindungan meyakinkan...

All0h...
Kutitipkan ia dan bundaku pada-Mu..
Jaga mereka ya, Rabb...

Sudut Sunyi
220913

AKU MENCARI dan TERUS MENCARI Oleh Siti Fatimah dan Nur Adinda

Aku menepi di sudut sunyi...
Mencoba merangkai yang masih ada...
Dalam alunan jiwa tanpa suara..,.
Mengharap sebuah harapan akan menghampiri lagi...

Aku mencari???
Dimana mawar???
Dimana melati???
Dimana teratai???
Kini...Indahnya tak lagi menjelma

Aku mencari....
Siapa mentari???
Siapa bintang???
Siapa malaikat kecil???
Yang akan menberi cahaya pada sudut sepiku lagi

kapalku tlah karam pada samudra tak bertepi...
Penjuru tak lagi tampak...
Yang ada hanya fatamorgana hidup...

Bayang-bayang masa lalu menjadi hidup...
Segala kekhawatiran akan masa depan...
Menyelimuti perjalanan...liwati samudra hidup...
Mengiringiku menuju sudut-sudut sepi penuh keraguan...

Andai hidup bagai roda...
Kuingin berputar kembali ke titik awal..tapi...
Ini hidup di Dunia pana...
Tak ada kata MENUNGGU...
Tuk sesuatu yang telah dan akan berlaku...

Sudur sunyiku..
M.B.
161013

BERJUANGLAH SAHABATKU.... Oleh Siti Fatimah

Lihatlah telapak tanganmu...
Ada garis-garis kehidupan di sana...
Sekarang genggamlah tanganmu....

Di mana gari-garis itu..???

Semua garis ada dalam genggamanmu...
Artinya....
Apapun taqdir dan kehidupanmu kelak..
Semua dalam genggamanmu sendiri...

iIulah rahasia sukses...

Berjuang...
Berusaha keras...
Demi menentukan nasib sendiri...

Dan.. lihatlah kembali genggaman tanganmu...
Lihatlah di tiap ujungnya...
Ternyata masih ada garis yang tak tergenggam...

Itulah garis hidup yg di luar kendalimu...
Di sana terletak kekuatan Illahi...
Kita takkan mampu menaklukkannya...

Maka....
Genggam dan perjuangkalah...
Apa yg menjadi bagianmu...
Dengan kerja keras...
Serta kesungguhan hati...

Namun...

Janganlah lupa...
Bawalah semua itu pada Illahi...
Karena hanya atas kehendak-Nya kita bisa...
Sukses slalu....
Dan tetap dalam ridho Illahi...

Aamiin Ya, Allaah Ya, Robbal'aalamiin..

Sudut sunyiku bersamanya
171013

BUMI TERLIPAT hingga KITA MAKIN DEKAT Oleh Siti Fatimah

Siapa bilang kita berjauh-jauhan?
Bukankah setiap malam kita
sempatkan melihat bulan yang
sama?
Siapa bilang kita tak saling tegur sapa?
Bukankah diam-diam
seringkali kita bicara jiwa dalam
do’a?
Siapa bilang kita berbeda tujuan?
Bukankah kita sering dipertemukan oleh ketidaksengajaan dalam satu keyakinan?
Seandainya kita tahu, seruan alam membuat kita lebih dekat. Kita berada dalam satu perintah
keTuhanan yang membuat kita
terjaga....
Kita merendam diri dalam suara tasbih, tahmid, takbir yang selalu menentramkan....
Kita berada dalam Bumi, dan Bumi melipat dirinya menjadi sesempit yang kita tidak pernah tahu bahwa kita akan merasa sedekat ini....

Melihat bulan yang sama,...
menampilkan ukuran yang sama,...
memantulkan cahaya yang sama...
Membentuk satu diorama dalam
kehikmatan yang seksama.
Lantas kita bertanya pada masing diri,

“Akankah kita bertemu lagi
dalam satu keniscayaan?”

Lantas kita menjawab pada masing diri,...
InsyaAllaah ada jalan. Jika tidak, bukankah kita masih bisa melihat bulan yang sama... Menampilkan ukuran yang sama...
Memantulkan cahaya yang sama...
Membentuk satu diorama dalam kehikmatan yang seksama....

Kita bersama-sama menanti bulan purnama, yang selalu datang tepat waktu, tidak terlalu cepat, juga tidak terlambat datangnya...

Seharusnya kita percaya itu, karena baginyalah ditanamkan kesabaran serta ketaqwaan dalam diri.
Lantas kita tersenyum tipis, meski tidak di tempat yang sama, tapi di waktu yang sama, kita bisa melihat bulan yang sama, menampilkan ukuranyang sama, memantulkan cahaya yang sama, membentuk satu
diorama dalam kehikmatan yang seksama...
Mungkin ini tidak bisa disebut puisi cinta, tapi komposisi utama dalam pembuatannya bisa disebut CINTA.......

Sudut Sunyi
N.A.P..
251013

AKH...KAU !!!! Oleh Siti Fatimah

Akh, kau !!!!

Kau angkat aku....
Tinggiiiiiiiiiiiii sekali....
Hingga dapat kuraih awan nan biru....
Kupetik bintang nan cantik .....
Kugenggam rembulan dalam dekapan.....

Lalu.....
Tanpa belas kasih.....
Kau lemparkan aku ke jurang tercuram....
Hingga tubuhku hancur luluh....
Tulangku remuk tak berbentuk....
Jubahku bersimbah darah....

Kau...
Pergi dan berlari...
Menepi dari Dunia ini...
Dan tak kembali... .

Sudut sunyiku
S.F.
281013

MUHASABAH DIRI OLEH S. FATIMAH

Bismillaahirrahmaanirrahiim...

Yaa, Allaah...
Aku masih ingat saat pertama dulu aku belajar mencintai-Mu dan mencintai Rasulullah saw, lembar demi lembar kitab kupelajari..
Untai demi untai kalimat dari para ustadz, Waliyullah serta Habiballah, kuresapi..
Tentang cinta para nabi..Tentang kasih para sahabat..Tentang mahabbah para Ahlusunnah wal jama’ah...Tentang kerinduan para syuhada..Lalu kutanam di jiwa dalam-dalam Kutumbuhkan dalam mimpi-mimpi dan idealisme yang mengawang di awan

Yaa, Allaah..,
Berbilang detik, menit, jam, hari, pekan, bulan dan kemudian tahun berlalu aku berusaha mencintai-Mu dan mencintai Rasulullah saw. dengan cinta yang paling utama, tapi Aku masih juga tak menemukan cinta tertinggi untuk-Mu dan untuk Rasulullah saw. Aku makin merasakan gelisah. Dalam cinta yang mengawang, Sedang kakiku mengambang tiada menjejak Bumi, hingga aku terhempas dalam jurang dan kegelapan,

Wahai Ilaahi…
Berbilang detik, menit, jam, hari, pekan, bulan dan tahun berlalu.. Aku mencoba merangkak, menggapai permukaan Bumi dan menegakkan jiwaku kembali utuk menatap, memohon dan menghiba pada-Mu: Allaahu Rahiim..

Ya,Ilaahi Rabbii...
Perkenankanlah aku mencintai-Mu dan mencintai Rasulullah saw, Semampuku..
Allahu Rahmaan, Ilaahi Rabii...
Perkenankanlah aku mencintai-Mu dan mencintai Rasulullah saw. Sebisaku dengan segala kelemahanku..

Yaa, Ilaahi…
Aku tak sanggup mencintai-Mu dengan kesabaran menanggung derita seperti Nabi Ayyub, Nabi Musa, Nabi Isa hingga Al musthafa, karena itu izinkan aku mencintai-Mu dan mencintai Rasulullah saw. melalui keluh kesah pengaduanku pada-Mu atas derita bathin dan jasadku, atas sakit dan ketakutanku..

Yaa, Rabbii..
Aku tak sanggup mencintai-Mu dan mencintai Rasulullah saw. seperti Abu bakar yang menyedekahkan seluruh hartanya hanya untuk mengharap serta mendapat ridha-Mu dan Rasul-Mu’ atau layaknya Umar yang menyerahkan separuh harta demi jihad, atau Utsman yang menyerahkan 1000 ekor kuda untuk syi’arkan dien-Mu.

Yaa, Kariim..
Izinkan aku mencintai-Mu dan mencintai Rasulullah saw. melalui seratus-dua ratus perak yang terulur pada tangan-tangan kecil di perempatan jalan, di depan masjid, pada wanita-wanita tua yang menadahkan tangan di pojok-pojok jembatan. Pada makanan-makanan sederhana yang terkirim ke handai taulan...

Yaa,Ilaahi,..
Aku tak sanggup mencintai-Mu dan ,encintai Rasulullah saw. dengan khusyuknya shalat seperti khusyuknya shalat Sayidina Ali r.a.(menantu Rasulullah saw) hingga tiada terasa anak panah musuh terhujam di kakinya. Karena itu Ya Allaah, perkenankanlah aku tertatih menggapai cinta-Mu, dalam shalat yang coba kudirikan terbata-bata, meski ingatan kadang melayang ke berbagai permasalahan Dunia…

Yaa, Rabbi...
izinkanlah aku untuk mencintai-Mu dan mencintai Rasulullah saw. dalam satu atau dua raka’at Qiyamul lailku. Dalam satu dua sunnah nafilah-Mu. Dalam desah napas kepasrahan tidurku.

Yaa, Rahmaan.. a
Aku tak sanggup mencintai-Mu dan mencintai Rasulullah saw. bagai para al hafidz dan hafidzah, yang menuntaskan kalam-Mu dalam satu putaran malam. Perkenankanlah aku mencintai-Mu dan mencintai Rasulullah saw. melalui selembar dua lembar tilawah harianku. Lewat lantunan satu atau dua ayat hafalanku...

Yaa, Rahiim...
Aku tak sanggup mencintai-Mu dan mencintai Rasulullah saw. semisal Sumayyah, yang mempersembahkan jiwa demi tegaknya Dien-Mu. seikhlas para syuhada yang menjual dirinya dalam jihadnya bagi-Mu dan bagi Rasul-Mu. Maka perkenankanlah aku mencintai-Mu dan mencintai Rasulullah saw. dengan mempersembahkan sedikit bakti dan pengorbanan untuk dakwah karena-Mu. Maka izinkanlah aku mencintai-Mu dan menitai Rasulullah saw. dengan sedikit pengajaran bagi tumbuhnya generasi baru.

Allaahu Kariim...
Aku tak sanggup mencintai-Mu di atas segalanya sebagai Nabi Ibrahim yang rela meninggalkan putra tercinta dan zaujahnya, dan PATUH mengorbankan pemuda biji matanya. Maka izinkanlah aku mencintai-Mu dan menintai Rasulullah saw. di dalam segalanya. Izinkan aku mencintai-Mu dan Rasulullah saw dengan mencintai keluargaku, dengan mencintai sahabat-sahabatku, dengan mencintai manusia dan alam semesta.

Allaahu Rahmaanur Rahiim...
Ilaahi Rabbii...Perkenankanlah aku mencintai-Mu dan mencintai Rasulullah saw. semampuku. Agar cinta itu mengalun dalam jiwa. Agar cinta ini mengalir di sepanjang nadiku dan di sepanjang hayatku...

(Setiap kali mendengar ini di pengajian...selalu dan selalu asin bening tertumpah tak tertahan)
Di luar guntur menggelegar..

Sudut sunyi
NSF
281013

Selasa, 29 Oktober 2013

MUHASABAH.... OLEH SITI FATIMAH

Bismillaahirrahmaanirrahiim...

Yaa, Rabbii...
Ketika hatiku gundah hanya engkau Yang tahu Yaa,Tuhanku...
Ketika ada kata yang menusuk hati ini Yaa, Ilaahi...
Hanya kepada-Mu aku mengadu Yaa, Robby...
Waktu aku melakukan kesalahan Yaa, Allaah...
Hanya Engkau yang mengerti dan memberi maaf-Mu, Yaa, Ghauur...

Di saat aku terpuruk dan terjatuh pada keputusasaan
Kau tetap merangkulku dengan kasih dan sayangmu Ya Gusti
Disaat hati lengah dan terpesona dengan dunia yang fana ini
Engkau tetap memberi petunjukmu Yaa, ILaaHi

Yaa, Rahmaan...
Yaa, Rahhiim...
Yaa, Aziiz...
Yaa, Quddus...
Yaa, Allaah...

Hanya kepada-Mu aku bersandar...
Dengan segala kekurangan
Dengan segala keterbatasan...
Dengan segala kesalahan...
Dengan segala kealpaan...
Dengan segala kehinaan..
Tapi engkau tetap dan tetap sayang..
Dan teramat sayang kepadaku...

Terima kasih Yaa, Allaah...
Untuk semua yang Kau beri dan Kau pinjamkan...
Atas diri yang fakir, Dhaif dan dzanbi ini...
Syukurku hanya kepada-Mu...

Sudut sunyiku
S.F.
291013

Met malam sahabatku..

Kamis, 17 Oktober 2013

KUBIARKAN SUNYI MENEMANIMU Oleh Siti Fatimah

Diamlah di sudut sunyimu...
Bercengkrama berdua dengan-Nya..
Di sini..
Di bibir malam ini pun...
Senja menutup jalurnya...
Tiada yang tau..
Kemana arah dituju...
Namun..roncean bahasa tetap kan mengalir...
Sederas air terjun di pegunungan..
Di sebalik layar maya...
Hanya bersama-Nya...

Terhapus sudah beberapa titik keindahan....
Roncean aksara yg mengundang ketakjuban...
Sungguh jalurnya adalah sebenar rajutan murni dari hatinya...
dan tak akan dibiarkan siapapun meneteskan bening...
karna sunyinya adalah nisbah do'a tulusnya...

Do'a tulusku buatmu bibah...
Snantiasa dalam penjagaan dan kucuran rahmat-Nya.

Sudut sunyi berrsamanya
S.F.
171013

Rabu, 16 Oktober 2013

KEHAMPAAN dalam KEHILANGAN ARTI Oleh Mutiara Bening / Siti Fatimah

Aku menepi di sudut sunyi...
Mencoba merangkai yang masih ada...
Dalam alunan jiwa tanpa suara..,.
Mengharap sebuah harapan akan menghampiri lagi...

Aku mencari???
Dimana mawar???
Dimana melati???
Dimana teratai???
Kini...Indahnya tak lagi menjelma

Aku mencari....
Siapa mentari???
Siapa bintang???
Siapa malaikat kecil???
Yang akan menberi cahaya pada sudut sepiku lagi

kapalku tlah karam pada samudra tak bertepi...
Penjuru tak lagi tampak...
Yang ada hanya fatamorgana hidup...

Bayang-bayang masa lalu menjadi hidup...
Segala kekhawatiran akan masa depan...
Menyelimuti perjalanan...liwati samudra hidup...
Mengiringiku menuju sudut-sudut sepi penuh keraguan...

Andai hidup bagai roda...
Kuingin berputar kembali ke titik awal..tapi...
Ini hidup di Dunia pana...
Tak ada kata MENUNGGU...
Tuk sesuatu yang telah dan akan berlaku...

Sudur sunyiku..
M.B.
161013

KEDAMAIAN Oleh Siti Fatimah / Mutiara Bening

Jika cinta tak lagi menjadi sesuatu arti di kehidupan nyata...
Jika rasa tak lagi memberi peka...
Jika angan tak lagi jadi impian...
Maka takan ada lagi arti pada makna kehidupan…

    KEDAMAIAN

Saat terindah, ketika menyendiri…
Tak ada cinta, tak ada waktu…
Tak ada untuk dibagi...
Tak ada untuk memberi…

Dan Jika itu yang diinginkan...
Kesendirian 'kan menjadi satu arti untuk menenangkan…
Memberi sesuatu untuk diri sendiri…
Menghilangkan kejenuhan yang ramai…
Menghantarkan jiwa melarung ke alam tak bertepi…

Maaf, ketika aku bersembunyi d ibawah malam...
Maaf, ketika aku tak lagi menampakan diri...
Maaf, ketika aku ingin menjauh...
Maaf, ketika aku inginkan sepi…

Hingga kurasakan tiada lagi suara mendera…
Tiada lagi yang mengurui..
Tiada lagi yang menipu diri...
Tiada lagi kemunafikan…
Damaikan diri, Untuk bisa tetap tersenyum…

Sudut sunyi bersamanya
161013

KUREGUK SUNYI Oleh Siti Fatimah / Mutiara Bening

      KUREGUK SUNYI
Aku menepi di sudut sunyi...
Mencoba merangkai yang masih ada...
Dalam alunan jiwa tanpa suara..,.
Mengharap sebuah harapan akan menghampiri lagi...

Aku mencari???
Dimana mawar???
Dimana melati???
Dimana teratai???
Kini...Indahnya tak lagi menjelma

Aku mencari....
Siapa mentari???
Siapa bintang???
Siapa malaikat kecil???
Yang akan menberi cahaya pada sudut sepiku lagi

kapalku tlah karam pada samudra tak bertepi...
Penjuru tak lagi tampak...
Yang ada hanya fatamorgana hidup...

Bayang-bayang masa lalu menjadi hidup...
Segala kekhawatiran akan masa depan...
Menyelimuti perjalanan...liwati samudra hidup...
Mengiringiku menuju sudut-sudut sepi penuh keraguan...

Andai hidup bagai rod...
Kuingin berputar kembali ke titik awal..tapi...
Ini hidup di Dunia pana...
Tak ada kata MENUNGGU...
Tuk sesuatu yang telah dan akan berlaku...

Sudut sunyiku..
M.B.
161013

Senin, 07 Oktober 2013

MULUTMU HARIMAUMU... Siti Fatimah

Bismillaahirrohmaanirrohiim
Assalamu'alaikum wa rahmatullaah...

Mulutmu Harimaumu…

Hati2lah dalam menulis status atau komentar di FB, Twitter. karena di sana tanpa kita sadari, Banyak terdapat Ghibah,Fitnah,Su’udzon.


Kita sadari, setan menggangu kita melalui situs ini. Jika kita tidak berhati-hati dan koreksi diri kita dapat terjerumus dalam berbagai dosa & maksiat.
'Demi Masa, sesungguhnya manusia dalam keadaan merugi, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran". ( AL-'ASR )

Ketika perpecahan keluarga menjadi tontonan setiap hari yang ditunggu dalam sebuah episode infotainment ..
Ketika aib seseorang ditunggu-tunggu ribuan mata bahkan jutaan dalam berita-berita media massa...
Ketika seorang celebritis dengan bangga menjadikan kehamilannya di luar pernikahan yang sah sebagai ajang sensasi setan yang ditunggu-tunggu …"Siapa calon bapak si jabang bayi?"

* Ada kabar yang lebih menghebohkan, lagi-lagi seorang celebritis yang belum resmi berpisah dengan suaminya, tanpa rasa malu berlibur, berjalan bersama pria lain, dan dengan mudahnya mengolok-olok suaminya.
Woow……Mungkin kita bisa berkata, "Ya wajarlah, artis. Kehidupannya.. ya seperti itu, penuh sensasi.. Kalau perlu dari mulai bangun tidur sampai tidur lagi, aktivitasnya diberitakan dan dinikmati oleh publik...

* Woow……Ternyata sekarang bukan hanya artis yang bisa seperti itu, sadar atau tidak, ribuan orang sekarang sedang menikmati aktivitasnya, apapun, diketahui orang , dikomentarin orang bahkan mohon maaf ….’dilecehkan’ orang, dan herannya perasaan yang didapat adalah kesenangan... Masyaa Allaah...

Fenomena itu bernama facebook ,Twitter, dll. Setiap saat para facebooker mengupdate statusnya agar bisa dinikmati dan dikomentari lainnya. Lupa atau sengaja hal-hal yang semestinya menjadi konsumsi internal keluarga, menjadi kebanggaan di statusnya. Lihat saja beberapa status facebook :

Seorang wanita menuliskan “Hujan-hujan malam-malam sendirian, enaknya ngapain ya…..?” —— kemudian puluhan komen bermunculan dari lelaki dan perempuan, bahkan seorang lelaki temannya menuliskan “Mau ditemanin? Dijamin puas deh…”

* Seorang wanita lainnya menuliskan “Bangun tidur, badan sakit semua, biasa….habis malam jumat ya begini…” kemudian komen-komen nakal bermunculan…

* Ada yang menulis “ bete nih di rumah terus, mana misua jauh lagi…. ”, —-kemudian komen-komen pelecehan bermunculan.

Ada pula yang komen di wall temannya “ Eeeh ini,. si anu ya …., yang dulu dekat dengan si itu khan? Aduuh dicariin tuh sama si itu….”  Di alupa kalau si anu sudah punya suami dan anak-anak yang manis.

* Yang laki-laki tidak kalah hebat menulis statusnya “Habis minum jamu nih…., Ada yang mau menerima tantangan ?"—-Langsung berpuluh-puluh komen datang.

Ada juga yang hanya menuliskan, “Lag ibokek, kagak punya duit…”

Yang lain, ada juga yang nulis “ Mau tidur nih, panas banget…bakal tidur pake dalaman lagi nih ” .

Dan ribuan status-status yang mirip zaman jahilliyah dan pengin ada komen-komen dari lainnya.
Dan itu sadar atau tidak sadar dinikmati oleh indera kita, mata kita, telinga kita, bahkan pikiran kita.

* Ada yang lebih kejam dari sekedar status facebook, dan herannya seakan hilang rasa empati dan sensitifitas dari tiap diri terhadap hal-hal yang semestinya di tutup dan tidak perlu di tampilkan.

Seorang wanita dengan nada guyon mengomentarin foto yang baru saja diupload di albumnya, foto-foto saat SMA dulu setelah berolah raga yang hanya memakai kaos dan celana pendek…..padahal sebagian besar yg di dalam foto tersebut sudah berjilbab..

* Ada seorang karyawati mengupload foto temannya yang sekarang sudah berubah dari kehidupan jahiliyah menjadi kehidupan islami, foto saat dulu jahiliyah bersama teman-foto prianya sedang bergandengan dengan ceria….

* Ada pula seorang pria meng upload foto seorang wanita mantan kekasihnya dulu yang sedang dalam kondisi sangat seronok padahal kini sang wanita telah berkeluarga dan hidup dengan tenang.

*Yang lebih mengerikan lagi, ada akun yang sengaja isinya menampilkan wanita-wanita setengah telanjang..Dengan pengantarnya yang mendirikan bulu roma..Intinya untuk ditawarkan dan menawarkan.
Astaghfirullaahal'azhiim.. Na'udzubillaahi min dzalik..

Ya Allaah.. Jauhkan kami dan keluarga kami dari sesuatu yang bakal menjerumuskan kami.. baik melalui tulisan di status-status kami dan komen-komen kami..,

Sungguh !!!
Rasanya hilang apa yang diajarkan seseorang yang sangat dicintai Allah…., yaitu Muhammad Rasulullaah shallallahu ‘alaihi wa sallam,  kepada umatnya. Seseorang yang sangat menjaga kemuliaan dirinya & keluarganyaliwat sunnah-sunnah yang disampaikan melalui hadish-hadish shahih..
wallaahu 'Alam bii shawab.

MULUTMU HARIMAUMU


Bismillaahirrohmaanirrohiim

 Mulutmu Harimaumu…Hati2lah dlm menulis status atau komentar di FB…banyak terdapat Ghibah,Fitnah,Su’udzon tanpa kita sadari
kita sadari, setan menggangu kita melalui situs ini. Jika kita tidak berhati-hati dan koreksi diri kita dapat terjerumus dalam berbagai dosa & maksiat. Demi Masa, sesungguhnya manusia dalam keadaan merugi, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.
Ketika perpecahan keluarga menjadi tontonan yang ditunggu dalam sebuah episode infotainment setiap hari.
Ketika aib seseorang ditunggu-tunggu ribuan mata bahkan jutaan dalam berita-berita media massa.
Ketika seorang celebritis dengan bangga menjadikan kehamilannya di luar pernikahan yang sah sebagai ajang sensasi setan yang ditunggu-tunggu …’siapa calon bapak si jabang bayi?’
* Ada kabar yang lebih menghebohkan, lagi-lagi seorang celebritis yang belum resmi berpisah dengan suaminya, tanpa rasa malu berlibur, berjalan bersama pria lain, dan dengan mudahnya mengolok-olok suaminya.
Wuiih……mungkin kita bisa berkata ya wajarlah artis, kehidupannya ya seperti itu, penuh sensasi. Kalau perlu dari mulai bangun tidur sampai tidur lagi, aktivitasnya diberitakan dan dinikmati oleh publik.
* Wuiiih……ternyata sekarang bukan hanya artis yang bisa seperti itu, sadar atau tidak, ribuan orang sekarang sedang menikmati aktivitasnya, apapun, diketahui orang , dikomentarin orang bahkan mohon maaf ….’dilecehkan’ orang, dan herannya perasaan yang didapat adalah kesenangan.
Fenomena itu bernama facebook , setiap saat para facebooker meng update statusnya agar bisa dinikmati dan dikomentarin lainnya. Lupa atau sengaja hal-hal yang semestinya menjadi konsumsi internal keluarga, menjadi kebanggaan di statusnya. Lihat saja beberapa status facebook :
Seorang wanita menuliskan “Hujan-hujan malam-malam sendirian, enaknya ngapain ya…..?” —— kemudian puluhan komen bermunculan dari lelaki dan perempuan, bahkan seorang lelaki temannya menuliskan “Mau ditemanin? Dijamin puas deh…”
* Seorang wanita lainnya menuliskan “Bangun tidur, badan sakit semua, biasa….habis malam jumat ya begini…” kemudian komen2 nakal bermunculan…
* Ada yang menulis “ bete nih di rumah terus, mana misua jauh lagi…. ”, —-kemudian komen2 pelecehan bermunculan.
Ada pula yang komen di wall temannya “ eeeh ini si anu ya …., yang dulu dekat dengan si itu khan? Aduuh dicariin tuh sama si itu….” —-lupa klu si anu sudah punya suami dan anak-anak yang manis.
* Yang laki-laki tidak kalah hebat menulis statusnya “habis minum jamu nih…., ada yang mau menerima tantangan ? ’—-langsung berpuluh2 komen datang.
Ada yang hanya menuliskan, “lagi bokek, kagak punya duit…”
Ada juga yang nulis “ mau tidur nih, panas banget…bakal tidur pake dalaman lagi nih ” .
Dan ribuan status-status yang numpang jahilliyah dan pengin ada komen-komen dari lainnya.
Dan itu sadar atau tidak sadar dinikmati oleh indera kita, mata kita, telinga kita, bahkan pikiran kita.
* Ada yang lebih kejam dari sekedar status facebook, dan herannya seakan hilang rasa empati dan sensitifitas dari tiap diri terhadap hal-hal yang semestinya di tutup dan tidak perlu di tampilkan.
Seorang wanita dengan nada guyon mengomentarin foto yang baru sj di upload di albumnya, foto-foto saat SMA dulu setelah berolah raga memakai kaos dan celana pendek…..padahal sebagian besar yg di dalam foto tersebut sudah berjilbab
* Ada seorang karyawati mengupload foto temannya yang sekarang sudah berubah dari kehidupan jahiliyah menjadi kehidupan islami, foto saat dulu jahiliyah bersama teman2 prianya bergandengan dengan ceria….
* Ada pula seorang pria meng upload foto seorang wanita mantan kekasihnya dulu yang sedang dalam kondisi sangat seronok padahal kini sang wanita telah berkeluarga dan hidup dengan tenang.
Rasanya hilang apa yang diajarkan seseorang yang sangat dicintai Allah…., yaitu Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, Rasulullah kepada umatnya. Seseorang yang sangat menjaga kemuliaan dirinya & keluarganya .
wallahu Alam
Assalamu'alaikum wa rahmatullaahi wa barakaatuh...

Hati-hatilah dalam menulis status atau komentar di FB, karena tanpa kita sadari di sana banyak terdapat Ghibah,Fitnah,Su’udzon...
Kita sadari, setan menggangu kita melalui situs ini. Jika kita tidak berhati-hati dan koreksi diri kita dapat terjerumus dalam berbagai dosa & maksiat. "Demi Masa, sesungguhnya manusia dalam keadaan merugi, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran".(Al-'Asr : 3 ayat )

Ketika perpecahan keluarga menjadi tontonan yang ditunggu setiap hari dalam sebuah episode infotainment...
Ketika aib seseorang ditunggu-tunggu ribuan mata bahkan jutaan dalam berita-berita media massa....
Ketika seorang celebritis dengan bangga menjadikan kehamilannya di luar pernikahan yang sah sebagai ajang sensasi setan yang ditunggu-tunggu …"Siapa calon bapak si jabang bayi?"

* Ada kabar yang lebih menghebohkan, lagi-lagi seorang celebritis yang belum resmi berpisah dengan suaminya, tanpa rasa malu berlibur, berjalan bersama pria lain, dan dengan mudahnya mengolok-olok suaminya.....
Woow……mungkin kita bisa berkata ya ..wajarlah.. artis, kehidupannya ya seperti itu, penuh sensasi. Kalau perlu dari mulai bangun tidur sampai tidur lagi, aktivitasnya diberitakan dan dinikmati oleh publik...dan ini pernah juga ditayang oleh salah satu stasion Televisi.
* Woow……ternyata sekarang bukan hanya artis yang bisa seperti itu, sadar atau tidak, ribuan orang sekarang sedang menikmati aktivitasnya, apapun, diketahui orang , dikomentari orang bahkan mohon maaf ’dilecehkan’ orang, dan herannya perasaan yang didapat adalah kesenangan...

Fenomena itu bernama facebook, Twitter dll. Setiap saat para facebooker mengupdate statusnya agar bisa dinikmati dan dikomentari lainnya. Lupa atau sengaja hal-hal yang semestinya menjadi konsumsi internal keluarga, menjadi kebanggaan di statusnya. Lihat saja beberapa status facebook :

Seorang wanita menuliskan “Hujan-hujan malam-malam sendirian, enaknya ngapain ya…..?” —— kemudian puluhan komen bermunculan dari lelaki dan perempuan, bahkan seorang lelaki temannya menuliskan “Mau ditemanin? Dijamin puas deh…”

* Seorang wanita lainnya menuliskan “Bangun tidur, badan sakit semua, biasa….habis malam jumat ya begini…” kemudian komen-komen nakal bermunculan…

* Ada yang menulis “ Bete nih di rumah terus, mana misua jauh lagi…. ”, —-kemudian komen-komen pelecehan bermunculan.

Ada pula yang komen di wall temannya “ Eeeh ini si anu ya …., yang dulu dekat dengan si itu khan? Aduuh dicariin tuh sama si itu….” —-lupa klu si anu sudah punya suami dan anak-anak yang manis...

* Yang laki-laki tidak kalah hebat menulis statusnya “Habis minum jamu nih…., ada yang mau menerima tantangan ? ’—-langsung berpuluh-puluh komen datang.

Ada juga yang hanya menuliskan, “Lagi bokek, kagak punya duit…”
Ada juga yang nulis “ Mau tidur nih, panas banget…Bakal tidur pake dalaman lagi nih ”
.
Dan ribuan status-status yang numpang jahilliyah dan pengin ada komen-komen dari lainnya.
Dan itu sadar atau tidak sadar dinikmati oleh indera kita, mata kita, telinga kita, bahkan pikiran kita.

* Ada yang lebih kejam dari sekedar status facebook, dan herannya seakan hilang rasa empati dan sensitifitas dari tiap diri terhadap hal-hal yang semestinya ditutup dan tidak perlu ditampilkan.

Seorang wanita dengan nada guyon mengomentarin foto yang baru saja diupload di albumnya, foto-foto saat SMA dulu setelah berolah raga memakai kaos dan celana pendek…..padahal sebagian besar yang di dalam foto tersebut sudah berjilbab..

* Ada seorang karyawati mengupload foto temannya yang sekarang sudah berubah dari kehidupan jahiliyah menjadi kehidupan Islami, foto saat dia masih jahiliyah bersama teman-teman prianya bergandengan dengan ceria…

* Ada pula seorang pria meng upload foto seorang wanita mantan kekasihnya dulu yang sedang dalam kondisi sangat seronok padahal kini sang wanita telah berkeluarga dan hidup dengan tenang.

Rasanya HILANG SUDAH APA yang DIAJARKAN  seseorang yang sangat dicintai Allaah…., yaitu Muhammad Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, kepada umatnya. Seseorang yang sangat menjaga kemuliaan dirinya & keluarganya, liwat sunnah-sunnahnya melalui hadist-hadist sahih...
wallahu 'Alam..bii shawab..

Minggu, 06 Oktober 2013

PELANTUN BAIT... Oleh Suhartono Adi Empire

Duhai sang pelantun bait,
gesekan biola jiwamu mengiris
iris kalbuku,
rebah tak berani bergerak,
bahkan beku tinta dipenaku dan
kaku tangan serta jemariku..

Begitu dingin suaranya..
menembus ujung nyaliku,
akukah yang terselip dinada
melodimu...

Aku terperanjat saat kulihat
bahwa aku sendirian
didepanmu..
kikuk lalu buru buru menyeka
rasa..

akhh..., aku terlalu naif untuk
merasa ada..
apalagi terselip diantara bait dan
nada biolamu..

Dengan diam diam kuikuti
bayanganmu
sambil terus bersembunyi
ditempat yang terang...
berharap kau menolehkan
pandanganmu pada berdiriku yg
sendiri...

Maafkan ketidak beranianku
menatapmu..
______________________________
(Kediri, 04 Oktober 2013)

By. S A E
good evening All...


SAJAK TAK BERMAKNA Oleh Suhartono Adi Empire

Saat ini aku adalah sajak tak
bermakna
terdiam di hadapmu menjelang
purnama
menanti seuntai kata manis dari
sudut hatimu
agar kau tahan aku agar tak
menjauh

Saat ini aku adalah biduk yang
mematung bisu
membeku di sudut korneamu
menanti sejengkal lengan dan
angin gunung
yang menarikku ke pelukmu

Saat ini aku adalah pesisir yang
terluka
membeku di balik hatimu yang
memerah
berharap sedikit kasih kau
sisakan

Saat ini aku adalah tatap yang
meratap
lekat ke arahmu bersama angin
pesisir
mengharap sepucuk pesan
terkirim
kepada angin gunung

Namun kini
ketika akalku kembali sapa kau
kau lah jejak yang tertinggal dan
membekas di pesisir
tak mampu kuhapus tiap jengkal
ingatan tentangmu
entah berapa juta kerinduan yang
masih terus tersedia

Aku hanya mampu diam
tersudut di ujung pikiranmu,
terpenjara di korneamu
terkungkung dalam buai pesisir
diawal Oktober.
_____________________________
(Kertosono, 3 Oktober 2013)

By. [S] [A] [E]

Jumat, 04 Oktober 2013

KUSADARI DIRI TIADA ARTI... Oleh Siti Fatimah

Bismillaah...
Seiring datangnya senja...
Semakin kusadari usia yang semakin menua...
Terpaku diri pada berjalamnya waktu..
Lalu tersadar...

Bila telah tiba masanya…
Aku kan meninggalkan Dunia…
Tubuhku.. terbaring kedinginan…
Menggigil.. hadapi ajalku…

Berpisah.. ruh dari jasadku…
Sakitnya.. tiada terhingga…
Saatnya.. ajal menjelma…
Akhiri segala..
Hidupku di dunia…

Usiaku.. semakin senja…
Umurku.. semakin tua…
Ajalku semakin dekat…
Malaikat maut.. kan menjemput…
Berselimut.. kain kafan…
Jasad kakuku terbaring di atas dipan…
Tiada ada yang menolong…
Selain Engkau.. Ya Rabbi...

Kusadari diri ...
Sungguh tiada arti...
Apa yang hendak kubawa pergi?
Amalanku..tiada bukti...
Bahkan ku sering lupakan...
Perintah Engkau..Ya Rabbii.....

Terlalu banyak berdosa…
Dalam sadar atau tidak…
Kudurhaka.. kepada-Mu…

Wahai Tuhanku.. Ampunilah aku…
Dari segala dosa-dosaku...
Dan bila ajalku datang menjelma, ya Allaah...
Engkau tetapkanlah iman dan islamku...
Dan terimalah amal ibadahku
Sungguh...
Hanya dekap Rahmat-Mu yang kuharap...


Sudut Sunyiku
S.F.
041013

AKU HANYA SEBUTIR DEBU Oleh Nur Adinda dan Siti Fatimah


Yaa, Allaah....
Aku hanyalah sebutir pasir di gurun-Mu yg luas...
Aku hanyalah setetes sembun di lautan-Mu yg meluap higga ke seluruh samudra...
Aku  hanya sepotong rumput di padang-Mu yang memenuhi Bumi...
Aku hanya sebutir kerikil di gunung-Mu yang menjulang menyapa langit...
Aku hanya Seonggok bintang kecil yang redup di samudra langit-Mu yang tanpa batas..

Yaa, Allaah...
Hamba yang hina dan fakir ini...
Menyadari betapa tiada artinya diri ini di hadapan-Mu...
Tiada dikitpun Engkau mmerlukan sesuatu...
Akan tetapi hamba terus dan terus...
Menggantungkan segunung harapan pada-Mu...
Yaa, Allaah..
Maafkan aku.,.

Jangan Bicara yang Tidak Diketahui Oleh Putri Nur Adinda

Assalamu'alaikum:wr'wb...............

Dan janganlah kau berdiri (berbicara) pada sesuatu yang kau tidak ketahui” (QS Al-Isro 36)
Para sahabat Nabi Ridhwanullahi ‘Alaihim, ketika ditanya oleh Nabi saw tentang suatu perkara, tidak ada satu pun dari mereka yang ingin tampil agar di pandang oleh Nabi kemudian menjawab pertanyaan tersebut. Mereka dengan ke-tawadhu’an mereka menjawab: “Allahu wa Rasuluhu A’lam” (Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui ini)

Abu Musa Al-Asy’ari RA pernah ditanya oleh seseorang tentang jatah anak perempuan bersama cucu perempuan beserta saudari mayyit dalam ilmu Faroidh. Beliau tidak langsung menjawab, beliau hanya mengatakan: “datangilah Ibnu Mas’ud, beliau lebih tahu dari aku dalam masalah ini”. (HR Al-Bukhari). Beliau tidak malu dikatakan sebagai seorang yang dangkal ilmu, karena memang beliau tidak mengetahui masalah tersebut.

Pun demikian dengan Nabi Muhammad saw. Banyak masalah yang ditanyakan kepada beliau saw tapi beliau dengan tawadhu’nya menangguhkan jawaban sampai beberapa hari. Beliau berdoa dan meminta wahyu kepada Allah swt atas pertanyaan tersebut. Beliau tidak langsung menjawab! Dan memang banyak ayat Al-Quran yang turun karena permintaan wahyu dari Nabi atas jawaban yang datang kepada beliau saw.
Nabi Muhammad yang menjadi sumber ilmu pun seperti itu, tidak menjadi sok tahu. Tapi umatnya sekarang ini, wow semua pertanyaan dibabat habis. Malu kalau harus menunda sehari dua hari. “Jawab aja sekarang, malu kalau dibilang ngga tau!” begitukah seorang muslim?

Sama saja seperti menenggelamkan diri di dalam samudera padahal ia tidak bisa berenang. Naudzubillah.
Dalam Ihya’ Ulumudin, Imam Ghozali menyebutkan sebuah riwayat, bahwa Imam Malik pernah didatangi oleh seorang dari negeri yang jauh untuk menanyakan kepada beliau perkara agama, dan dalam kantongnya, ia sudah menyiapkan 40 pertanyaan. Imam Malik menjawab 4 dari pertanyaan tersebut dan sisanya beliau jawab dengan jawaban yang sama: “Laa Adriy” (Saya TIDAK TAHU). Sontak saja peziarah dari negeri yang jauh itu kesal, dan mengatakan: “orang-orang menyebutmu sebagai Faqihul-Ummah (Imam Fiqih Umat), dan saya datang dari daerah yang jauh lalu Anda hanya menjawab “Laa Adriy”???”
Dengan tenang Imam Malik menjawab: “sekarang, kembali lah kau ke negeri asalmu. Lalu katakanlah kepada semua penduduk negeri bahwa kau telah datang kepada ku untuk bertanya, tapi aku hanya menjawab Laa Adriy!”

Lihat bagaimana tawadhu’nya Imam Malik, padahal tidak ada yang meragukan ilmu beliau. Bukan karena pelit ilmu beliau tidak menjawab, karena memang beliau tidak mengetahui perkara itu. Seorang Muslim tidak akan berbicara atas perkara yang sama sekali ia tidak tahu ilmunya.
Lebih pintarkah kita dari Imam Malik?..............

{ DARI CATATAN KAK PUTRI DI KOPI OLEH Aa PADA TANGGAL:27/09/2013. PUKUL:23:02 }


ASA yang PUPUS di TENGAH JALAN Oleh Putri Nur Adinda

Satu kepedihan memuncak
Saat asa pupus di tengah perjalanan
Merangkak penuh onak nan duri
Jadikan jiwa terguncang kepenatan

Rengkuh harapan yang lenyap
Hilang sesaat terbang angin lalu
Merentas kenistaan yang tiada lelah
Mengekor dalam langkah palsu

Kiasan hati yang pudar
Jelmaan hati yang buram
Penantian yang suram
Jadikan seolah penggetar sudut jiwa

Merangkai satu kata
Berbuat seolah tegar berdiri
Lancang dalam tutur
Hanya tinggalkan sesal berkepanjangan
Rindu hati pada insan

Sertakan rasa penuh kehangatan
Kasih sayang yang pasti
Jadikan ingatan tersendiri dalam hidup

Lantas, ada apa dengan semua itu?
Rekayasakah? Or memang real?
Tak tahu, aku takkan bisa menjawabnya

Hanya satu dalam inginku
Aku tidak akan larut
Dalam masalah kecil seperti ini
Aku takkan menyerah
Dan aku tak kan berhenti sampai di sini
Waktuku adalah masa yang harus aku raih
Yaitu tak lain adalah angan nan citaku

Kan ku nyatakan bahwa ini adalah bukti ketegaranku....
 

Nur Adinda
290913

Ingin Kudelete Oleh Siti Fatimah

Bismillaah..
Semua tulisan....
Semua coretan...
Smua karya....
Dalam sekejap...
Bisa kita delete dan...
Lenyap tiada bekas...
Namun bisakah kita mendelete...
Apa yg telah kita lakukan?

Di yaumil akhir...
Dosa dan noda kita...

Kelak kan terpampang jelas di depan mata...
Tak satu peristiwa pun yang akan terliwat...
Dan...semua....
Minta pertanggungjawaban kita....

Hanya rahmat-Nya...
Yang mampu menghapus dan menutupinya...
Astaghfirullaahal 'azhiim..
Ampuni kami Ya,Rabb....

Sudut sunyiku
S.F.
300913

Bidadari Dunia Akhirat Oleh Siti Fatimah..

Ingin kukatakan,
"Engkaulah sosok bidadari yang berujud manusia, Bibah...
Kasih sayang dan cintamu...

Kau sampaikan dengan tutur kata dan sikapmu nan lembut...
Pada putra-putri suamimu...
juga pada madumu"

Tahukah kau,Nak?
Takjubku padamu....

Serta Puji dan syukurku kepada-Nya... 
Yang 'tlah mengirimmu tuk cucu--cucuku tersayang ...
Takan pernah luntur....
Namun..
Hanya do'a tlus yang mampu kusampaikan...

Moga kelak Surga terindah-Nya... 
Tempat kalian hidup abadi bersama...


Sudut takjubku
S.F.
300913

Dunia Laksana Buaian Mimpi Oleh Siti Fatimah

Bismillaahirrahmaanirrahiim..

Dunia Laksana Buaian Mimpi......

Apa pun yang kita dapati di dunia tak lebih bagaikan mimpi.
Alangkah rugi bila kita menjauhkan diri kita dalam keaslian sejati.
Amat keliru dalam memilih hidup bila dunia yang kita idamkan setiap hari.
Adakah amal yang terbaik untuk hidup abadi di hari nanti?
Aduhai ruginya mereka yang tak sadarkan diri,
Adakah pemilik hati yang paling setia menemani diri sejati?

Janganlah berduka bila suatu saat nanti diminati oleh hi hi DƗƗiƗƗiƗƗi ƗƗiƗƗi ƗƗiƗƗi:D.
Aduhai betapa kelirunya pilih teman sendiri dalam sunyi sepi..,
Adakah kita sudah menghindari dari si hi hi hi di dalam hati?
Mari bersegeralah bahagiakan hati dengan lingkungan yang penuh ilahi Robbi.

Sudut sunyi
011013

Yang Dzanbi Oleh Siti Fatimah

Bismillaah

Yaa, Allaah...
Hamba yang hina dan dzanbi ni...
Menyadari ...tiada artinya diri ini di hadapan-Mu ya,Rabb..
Tiada sedikitpun Engkau memerlukan...
Akan tetapi hamba terus....
Menggantungkan segunung
harapan pada-Mu...

Yaa ,Allaah..
Baktiku tiada arti, ibadahku hanya
sepercik air...
Bagaimana mungkin sepercik air itu dapat memadamkan api neraka-Mu...
Betapa sadar diri begitu hina
di hadapan-Mu....
Jangan jadikan hamba hina di hadapan makhluk-Mu...

Diri yang tangannya banyak
maksiat ini, ...
Mulut yang banyak maksiat ini,...
Mata yang banyak maksiat ini ...
Hati yang telah terkotori
oleh noda ini ..
Memiliki keninginan setinggi langit...
Mungkinkah hamba yang hina dan fakir ini kan mampu menatap wajah-Mu yang mulia???

Yaa Allaah ...
Kami semua fakir di hadapan-Mu..
tapi juga kikir dalam mengabdi
kepada-Mu.
Semua makhluk-Mu..
meminta kepada-Mu dan pintaku.
Ampunilah aku,suamiku, anak-anakku, dan sudara-saudaraku...
Yang telah memberi arti dalam hidupku...
Sukseskanlah mereka,Ya Allaah..
Mudahkanlah urusannya...
Mungkin tanpa kami sadari , kami pernah melanggar aturan-Mu..
Melanggar aturan aqidah kami,bahkan terlena...
dan tak mau tahu akan amanah...
Yang telah engkau percayakan
kepada kami...
Ampunilah kami ya Ghafur......
Pertemukan kami dalam Syurga-Mu
Dalam bingkai kecintaan kepada-Mu...

Tuhanku, Siangku tak selalu dalam
iman yang teguh...
Malamku tak senantiasa dibasahi airmata taubat,
Pagiku tak selalu terhias oleh dzikir pada-Mu..
Begitulah si lemah ini dalam upayanya yang sedikit,..
Namun... senantiasa mengharaf yang melimpah...

Janganlah kau cabut nyawa kami...
Dalam keadaan lupa pada-Mu Atau
dalam maksiat kepada-Mu...

Yaa, Allaah...
Ampuni dan maafkan semua dosa dan salah kami...
Tutuplah untuk kami dengan
sebaik-baiknya penutupan !!!

Aamiin...


Sudut Sunyiku
S.F
041013 pk 01.10


Met pagi sahabat baikku...
Met mengadu kepada-Nya...


.