DAHSYATNYA PADANG MAHSYAR (1)
==============================
Kami
ingin menukil data-data dari kitab suci Al-Quranul Karim dan
hadits-hadits Baginda Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh para ulama
shalihin Ahlussunnah wal Jama`ah, tentang sebagian kecil dari dahsyatnya
padang mahsyar dan siksaan neraka yang merupakan wujud nyata dari
kemurkaan Allah SWT kepada orang-orang yang durhaka dan menentang ajaran
Rasul-Nya. Kami mulai dari Alam Barzah(alam kubur) yang mana setiap
orang dipastikan akan mengalaminya.
Diriwayatkan dalam kitab
“Sabilul Iddikar” Lil Imam Quthbil Irsyad Al-Habib `Abdullah bin Alwi
Al-Haddad ra halaman 67, bahwa orang yang meninggal dunia ruhnya masih
tetap hidup, ada yang bahagia dan ada yang tersiksa sesuai amal
perbuatannya masing-masing, Baginda Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya alam kubur adakalanya menjadi taman dari taman surga dan adakalanya menjadi jurang dari siksa neraka”.
Dalam kitab Ihya `Ulumuddin, lil Imam Hujjatul Islam, Abu Hamid Al Ghazali, juz 4/478 diterangkan bahwa:
”Orang
yang berbahagia dialam kubur, akan lebih berbahagia lagi pada saat
ditunjukkan tempat tinggalnya nanti di surga dan orang-orang yang
tersiksa dialam kubur akan lebih tersiksa lagi pada saat ditunjukkan
tempat tinggalnya di neraka”.
Sesungguhnya kebanyakan siksa kubur
karena tiga perkara, yaitu :Ghibbah (membicarakan keburukan orang
lain), Namimah (Mengadu Domba) dan kurang bersih dalm membersihkan
kencing.
Nabi SAW selalu memperbanyak memohon perlindungan dari siksa
kubur dan beliau SAW menganjurkan dibaca dalam doa setelah bacaan
tasyahud setelah shalat dan pada bacaan pagi dan petang karena adzab
kubur dan kenikmatannya merupakan perkara yang nyata. Kenikmatan dalam
kubur diperuntukkan bagi orang-orang yang beriman dan taat kepada Allah
SWT, sedangkan siksa kubur diperuntukkan bagi orang-orang kafir, munafik
dan suka berbuat maksiat, masing-masing dari kedua golongan
iniberbeda-beda dalam mendapatkan kenikmatan dan sikasa sesuai tingkatan
amal perbuatan mereka didunia, baik itu perbuatan yang membuahkan
pahala dan kenikmatan atau yang membuahkan hukuman dan siksaan.
Diantara
perkara yang Allah jadikan perisai dan manfaat bagi seorang mayit dalam
kubur adalah berdoa untuknya, memohon ampun dan bersedekah atasnya.
Nabi SAW bersabda : kalau bukan karena orang-orang yang masih hidup,
pasti celakalah orang-orang yang telah mati. Karena orang-orang yang
telah meninggal dunia mendapat kiriman doa, istighfar dan permohonan
rahmat untuk mereka dari orang yang masih hidup.
Hadiah yang paling
besar berkah dan manfaatnya untuk orang mati adalah bacaan Al Qur`an
yang dihadiahkan pahalanya kepada mereka. Hal semacam ini telah
dilakukan oleh umat islam berabad-abad yang lalu dan di berbagai tempat,
para ulama salaf dan khalaf telah menganjurkan dan ada beberapa hadits
yang menyebutkannya. Oleh karena itu janganlah lupa mendoakan,
membacakan istighfar dan bersedekah untuk orang yang telah meninggal
hingga kelak setelah ia mati ia tidak akan dilupakan oleh orang-orang
setelahnya dan menjadi seperti orang-orang yang sebelumnya, karena orang
yang mengingat ia akan diingat dan yang melupakan akan dilupakan,
perbuatan baik bagaikan hutang dan Allah SWT tidak akan menyia-nyiakan
pahala orang yang berbuat baik.
Ketahuilah, bahwa berziarah kubur
merupakan perkara yang dianjurkan dan Rasulullah SAW telah mengizinkan
setelah sebelumnya beliau SAW melarang hal ini, Nabi SAW bersabda :
“Ziarahlah kubur, karena ia dapat mengingatkan akan kematian”.
Nabi SAW bersabda :
“
Dahulu aku melarang kalian berziarah kubur, sekarang berziarahlah,
karena sesungguhnya ia dapat menimbulkan rasa zuhud sisunia dan
mengingatkan kalian pada akhirat”.
Nabi SAW bersabda:
“Tak
seorangpun yang menziarahi kubur saudaranya dan duduk didekatnya
melainkan ia akan merasa senang kepadanya dan ruhnya dikembalikan
kepadanya sampai orang itu bangun dari tempat itu”.
Nabi SAW bersabda:
“Yang paling menyenangkan mayit dalm kuburnya adalah bila ia dikunjungi oleh orang yang ia cintai semasa hidupnya”.
sumber:http://ahlulkisa.com/dahsyatnya-padang-mahsyar-1.html
--------------------------------
DAHSYATNYA PADANG MAHSYAR (2)
==============================
Diriwayatkan
dalam kitab “Sabilul Iddikar” Lil Imam Quthbil Irsyad Al-Habib
`Abdullah bin Alwi Al-Haddad ra halaman 67, bahwa orang yang meninggal
dunia ruhnya masih tetap hidup, ada yang bahagia dan ada yang tersiksa
sesuai amal perbuatannya masing-masing, Baginda Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya alam kubur adakalanya menjadi taman dari taman surga dan adakalanya menjadi jurang dari siksa neraka”.
Begitulah
keadaan mereka sampai hari kiamat nanti, yaitu pada saat Allah SWT
memerintahkan malaikat Israfil as meniup terompetnya yang pertama kali.
Diriwayatkan dalam kitab “Sabilul Iddikar” Lil Imam Quthbil Irsyad Al-Habib `Abdullah bin Alwi Al-Haddad ra halaman 76:
”Pada
saat malaikat Israfil meniupkan terompetnya yang pertama kali, maka
setiap makhluk hidup dialam semesta mati saat itu juga, baik yang
berwujud ruh atau yang berupa jasad, dilangit dan dibumi, kecuali dari
sebagian malaikat yaitu: malikat pembawa Arsy, malaikat Jibril as,
malaikat Mikail as, malaikat Israfil as dan malaikat `Izrail as.
Kemudian Allah SWT menghendaki kematian bagi mereka semua, sebagaimana
diriwayatkan dalam kitab Tafsir Al-Quranul Karim Lil Imam Ibnu Katsir
(3/283) dan kitab Tanbihul Ghafilin (hal. 17), bahwa malaikat maut
(`Izrail as), menghadap Allah SWT dan berkata:
”Ya Allah,
sesungguhnya semua penghuni langit dan bumi sudah mati semua tak tersisa
kecuali sebagian malaikat yang Engkau kehendaki”.
Kemudian Allah SWT berfirman:
”Wahai `Izrail, siapa saja yang masih hidup”.
Sesungguhnya Allah SWT lebih mengetahui hal itu.
Malaikat
`Izrail as menjawab: ”Ya Allah, sesungguhnya yang masih ada hanyalah
Engkau Dzat yang Maha Hidup kekal abadi, malaikat pembawa Arsy, malaikat
Jibril as, malaikat Mikail as, malaikat Israfil as dan aku sendiri”.
Kemudaian Allah SWT berfirman:
”Wahai `Izrail, cabutlah nyawa malaikat Jibril, malaikat Mikail dan malaikat Israfil”.
Dengan penuh takjub para malaikat pembawa Arsy berkata:
”Ya Allah, apakah Engkau kehendaki juga kematian untuk malaikat Jibril, malaikat Mikail dan malaikat Israfil”.
Seketika Allah SWT berfirman:
”Diamlah
kalian wahai para malaikat pembawa Arsy, sesungguhnya telah Aku
tetapkan kematian sejak zaman azali bagi seluruh makhluk dibawah
Arsy-Ku”.
Seketika malaikat Izrailpun mencabut nyawa mereka. Kemudian Allah SWT berfirman:
”Wahai Izrail, siapa saja yang masih hidup?”.
Sesungguhnya Allah SWT lebih mengetahui hal itu.
Malaikat Izrail as menjawab:
”Ya
Allah, sesungguhnya yang masih ada hanyalah Engkau Dzat yang Maha Hidup
kekal Abadi, para malaikat pembawa Arsy dan aku sendiri”.
Kemudian Allah SWT berfirman:
“Wahai Izrail, cabutlah nyawa para malaikat pembawa Arsy”.
Seketika malaikat Izrail pun melaksanakannya.
Kemudian Allah SWT berfirman:
“Wahai Izrail, sekarang siapa yang masih hidup?’.
Sesungguhnya Allah SWT lebih mengetahui hal itu.
Malaikat Izrail as menjawab:
“Ya
Allah, sesungguhnya yang masih ada hanyalah Engkau Dzat yang Maha Hidup
kekal Abadi dan aku sendiri hamba-Mu yang lemah ini”.
Kemudian Allah SWT berfirman:
“Wahai
Izrail, bukankah kamu telah mengetahui Firman-Ku, bahwa semua makhluk
hidup pasti akan merasakan kematian dan kamu juga sebagian dari makhluk
ciptaan-Ku, sesungguhnya Aku ciptakan kamu untuk melaksanakan tugasmu
(mencabut nyawa), maka aku perintahkan kamu untuk mencabut nyawamu
sendiri saat ini juga”.
Maka malaikat Izrail pun melaksanakan
perintah Allah SWT mencabut nyawanya sendiri dengan merasakan kepedihan
yang sangat menyakitkan hingga berkata: “Seandainya aku tahu beginilah
sakit dan pedihnya kematian, niscaya aku akan lebih lemah lembut
mencabut nyawa orang-orang yang beriman”.
Setelah semua makhluk
mati tak tersisa, sebagaiman awal mulanya yang awal hanyalah Allah SWT,
Dzat yang Maha Awal, Maha Kekal Abadi Selamanya, maka Allah SWT
berfirman:
“”Kepunyaan siapakah kerajaan pada hari ini?” Kepunyaan Allah Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa”. (Q.S. Ghafir-16)
Kemudian
Allah SWT menciptakan padang mahsyar dari hamparan logam yang rata dan
sangat luas sekali, mencukupi seluruh penghuni mahsyar dari binatang,
manusia, jin, setan, malaikat dan lain sebagainya.
Diriwayatkan
dalam kitab “Sabilul Iddikar” Lil Imam Quthbil Irsyad Al-Habib `Abdullah
bin Alwi Al-Haddad ra halaman 84: bahwa Allah SWT menyebarkan
bibit-bibit makhluk dipadang mahsyar, kemudian menurunkan sel-sel
kehidupan kepada mereka dan menurunkan hujan selama 40 hari, sehingga
padang mahsyar dipenuhi dengan air setinggi 12 hasta (kurang lebih enem
meter) dan kemudian Allah menumbuhkan jasad-jasad mereka seperti
tumbuhnya sayur-sayuran, sehingga tumbuh jasad mereka dengan sempurna.
Kemudian Allah SWT menghidupkan empat malaikat pembawa Arsy dan
menambahnya menjadi delapan dan menghidupkan malaikat Jibril as,
malaikat Mikail as dan malaikat Israfil as. Kemudian Allah SWT
memerintahkan kepada malaikat Israfil as untuk mengambil terompetnya dan
Allah SWT menaruh para arwah didalam terompet tersebut untuk
menghidupkannya. Kemudian Allah SWT berfirman kepada malaikat Israfil as
:
“Wahai malaikat Israfil, tiuplah terompet dengan tiupan kebangkitan”.
Maka
malaikat Israfil as meniup terompetnya, seketika keluarlah para arwah
bagaikan lebah memenuhi angkasa, arwah orang mu`min putih bercahaya
gemerlapan dan arwah orang kafir hitam pekat. Jarak antara tiupan
terompet yang pertama dan yang kedua adalah 40 tahun.
Kemudian Allah SWT berfirman:
“Demi Kemuliaan dan Keagungan-Ku, kembalilah wahai setiap ruh kepada jasadnya masing-masing”.
Seketika
setiap ruh masuk kejasadnya masing-masing melalui hidung dan menyebar
keseluruh jasadnya, para manusia dibangkitkan oleh Allah SWT dalam umur
yang sama yaitu tiga puluh tiga tahun dan sesungguhnya yang pertama kali
bangkit adalah BAGINDA RASULULLAH SAW.
Wallahu A`lam..
sumber:http://ahlulkisa.com/dahsyatnya-padang-mahsyar-2.html