ang Ipoy
Linangan pori ini bukan lahir karena mauku
Namun warna sebuah tuntutan bodoh längkahku
Pada rapuh Kau suguhkan gundah Selangit hamparan kelam
Hinggku terhempas dalam kasta manusia debu
Yang merdeka akan waktu
Dalam bingar bebas kerlip lampu pengatur laju
Sebagai penyandar dahaga,busung laparku
Namun warna sebuah tuntutan bodoh längkahku
Pada rapuh Kau suguhkan gundah Selangit hamparan kelam
Hinggku terhempas dalam kasta manusia debu
Yang merdeka akan waktu
Dalam bingar bebas kerlip lampu pengatur laju
Sebagai penyandar dahaga,busung laparku
Ooh\, Ibu...
Dimanakh tempat lahirku ..
Ooh, anaku...
Tanyakanlah lampu merah, nak...
Itu
ayahmu...pilihlah warnanya salah satu..
Dan ini debu jalan warismu, nak!!
Sudut sunyi seorang tuna wisma
Dan ini debu jalan warismu, nak!!
Sudut sunyi seorang tuna wisma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar