Bismillaahirrahmaanirrahiim...
Yaa, Allaah...
Aku masih ingat saat pertama dulu aku belajar mencintai-Mu dan mencintai Rasulullah saw, lembar demi lembar kitab kupelajari..
Untai demi untai kalimat dari para ustadz, Waliyullah serta Habiballah, kuresapi..
Tentang cinta para nabi..Tentang kasih para sahabat..Tentang mahabbah
para Ahlusunnah wal jama’ah...Tentang kerinduan para syuhada..Lalu kutanam di jiwa dalam-dalam Kutumbuhkan dalam mimpi-mimpi dan idealisme yang mengawang di awan
Yaa, Allaah..,
Berbilang detik, menit, jam, hari, pekan, bulan dan kemudian tahun
berlalu aku berusaha mencintai-Mu dan mencintai Rasulullah saw. dengan
cinta yang paling utama, tapi Aku masih juga tak menemukan cinta
tertinggi untuk-Mu dan untuk Rasulullah saw. Aku makin merasakan
gelisah. Dalam cinta yang mengawang, Sedang kakiku mengambang tiada
menjejak Bumi, hingga aku terhempas dalam jurang dan kegelapan,
Wahai Ilaahi…
Berbilang detik, menit, jam, hari, pekan, bulan dan tahun berlalu.. Aku
mencoba merangkak, menggapai permukaan Bumi dan menegakkan jiwaku
kembali utuk menatap, memohon dan menghiba pada-Mu: Allaahu Rahiim..
Ya,Ilaahi Rabbii...
Perkenankanlah aku mencintai-Mu dan mencintai Rasulullah saw, Semampuku..
Allahu Rahmaan, Ilaahi Rabii...
Perkenankanlah aku mencintai-Mu dan mencintai Rasulullah saw. Sebisaku dengan segala kelemahanku..
Yaa, Ilaahi…
Aku tak sanggup mencintai-Mu dengan kesabaran menanggung derita seperti
Nabi Ayyub, Nabi Musa, Nabi Isa hingga Al musthafa, karena itu izinkan
aku mencintai-Mu dan mencintai Rasulullah saw. melalui keluh kesah
pengaduanku pada-Mu atas derita bathin dan jasadku, atas sakit dan
ketakutanku..
Yaa, Rabbii..
Aku tak sanggup mencintai-Mu
dan mencintai Rasulullah saw. seperti Abu bakar yang menyedekahkan
seluruh hartanya hanya untuk mengharap serta mendapat ridha-Mu dan
Rasul-Mu’ atau layaknya Umar yang menyerahkan separuh harta demi jihad,
atau Utsman yang menyerahkan 1000 ekor kuda untuk syi’arkan dien-Mu.
Yaa, Kariim..
Izinkan aku mencintai-Mu dan mencintai Rasulullah saw. melalui
seratus-dua ratus perak yang terulur pada tangan-tangan kecil di
perempatan jalan, di depan masjid, pada wanita-wanita tua yang
menadahkan tangan di pojok-pojok jembatan. Pada makanan-makanan
sederhana yang terkirim ke handai taulan...
Yaa,Ilaahi,..
Aku tak sanggup mencintai-Mu dan ,encintai Rasulullah saw. dengan
khusyuknya shalat seperti khusyuknya shalat Sayidina Ali r.a.(menantu
Rasulullah saw) hingga tiada terasa anak panah musuh terhujam di
kakinya. Karena itu Ya Allaah, perkenankanlah aku tertatih menggapai
cinta-Mu, dalam shalat yang coba kudirikan terbata-bata, meski ingatan
kadang melayang ke berbagai permasalahan Dunia…
Yaa, Rabbi...
izinkanlah aku untuk mencintai-Mu dan mencintai Rasulullah saw. dalam
satu atau dua raka’at Qiyamul lailku. Dalam satu dua sunnah nafilah-Mu.
Dalam desah napas kepasrahan tidurku.
Yaa, Rahmaan.. a
Aku
tak sanggup mencintai-Mu dan mencintai Rasulullah saw. bagai para al
hafidz dan hafidzah, yang menuntaskan kalam-Mu dalam satu putaran malam.
Perkenankanlah aku mencintai-Mu dan mencintai Rasulullah saw. melalui
selembar dua lembar tilawah harianku. Lewat lantunan satu atau dua ayat
hafalanku...
Yaa, Rahiim...
Aku tak sanggup mencintai-Mu
dan mencintai Rasulullah saw. semisal Sumayyah, yang mempersembahkan
jiwa demi tegaknya Dien-Mu. seikhlas para syuhada yang menjual dirinya
dalam jihadnya bagi-Mu dan bagi Rasul-Mu. Maka perkenankanlah aku
mencintai-Mu dan mencintai Rasulullah saw. dengan mempersembahkan
sedikit bakti dan pengorbanan untuk dakwah karena-Mu. Maka izinkanlah
aku mencintai-Mu dan menitai Rasulullah saw. dengan sedikit pengajaran
bagi tumbuhnya generasi baru.
Allaahu Kariim...
Aku tak
sanggup mencintai-Mu di atas segalanya sebagai Nabi Ibrahim yang rela
meninggalkan putra tercinta dan zaujahnya, dan PATUH mengorbankan pemuda
biji matanya. Maka izinkanlah aku mencintai-Mu dan menintai Rasulullah
saw. di dalam segalanya. Izinkan aku mencintai-Mu dan Rasulullah saw
dengan mencintai keluargaku, dengan mencintai sahabat-sahabatku, dengan
mencintai manusia dan alam semesta.
Allaahu Rahmaanur Rahiim...
Ilaahi Rabbii...Perkenankanlah aku mencintai-Mu dan mencintai
Rasulullah saw. semampuku. Agar cinta itu mengalun dalam jiwa. Agar
cinta ini mengalir di sepanjang nadiku dan di sepanjang hayatku...
(Setiap kali mendengar ini di pengajian...selalu dan selalu asin bening tertumpah tak tertahan)
Di luar guntur menggelegar..
Sudut sunyi
NSF
281013 —
Tidak ada komentar:
Posting Komentar