Minggu, 08 September 2013

YANG TERANIAYA Oleh Siti Fatimah /Wanita Fatimah Berkurudung

YANG TERANIAYA

Akh...
Masih saja pintu-Mu tertutup rapat ya, Robb...
Aku, Kau kembalikan ke Dunia yang penuh maksiat ini...
Belum Engkau terimakah taubat nasuhaku ya,Rabbii ?
Hingga kau biarkan tubuhku dicincangnya..
Dan organku diperjualbelikan...

Jantungku Kau biarkan ditukar dengan jantung yg ruksak..
Ginjal kananku Kau biarkan juga diambilnya..
Kini, ginjal kiriku sedang diincarnya...

Alat yang dimasukkan ke kepala belakangku,
Sungguh sangat menyakitkan...
Jadilah mukaku tebal,
Mulutku gagu..dan
Lidahku kelu...

Dan...
Kau biarkan juga suntikan pemicu gatal itu menusuk dagingku...
Hingga garukanku melukai kepala botakku,
Melukai luka operasi jantungku..
Melukai luka operasi empeduku..
Melukai luka operasi ginjalku..
Melukai luka operasi pahaku..
Melukai luka operasi betisku..
Melukai luka punggung bekas telentangku..
Melukai sluruh tubuhku...

Dan saat suntikan lain berisi serum menusuk kulit alotku...
Ada sakit menerjang kepalaku...
Lalu menjalar ke jantungku...
Ke mulutku..
Ke mataku...
Lidahku smakin kelu..
Pandanganku mengabur...
Lalu gelap menyelimuti ruangku..

Kini,
Takan lagi kulihat Carutan bekas kuku dan...
Coretan bekas pisau bedah yang menghiasi seluruh ragaku...
Namun, biarlah...
Kan kunikmati semua ini dengan senyum
walau kadang perih dan pedih
Menusuk-nusuk sluruh permukaan tubuhku..

Robb..
Bila ini sebagai penebus dosa-dosa..
Masa lalu dan masa kiniku...
Pengganti dosa-dosa orang tuaku...
Dosa-dosa saudaraku..
Dosa-dosa anak-anakku...
Dosa-dosa bunda-bunda angkatku...
Dosa-dosa Saudara-saudara angkatku..
Dosa smua teman dan sahabat..
Maka aku ridha,...
Engkau biarkan mereka..
Mengambil seluruh organ tubuhku untuk dijual...
Aku ridha, tubuhku sebagai kelinci percobaan...

Biarlah mereka puas dengan nafsu hewaninya...
Asal satu pintaku...
Engkau mengampuniku ya, Rabbii......

Bersama luruh sujudku...
Kuserahkan seluruh jiwa dan ragaku hanya kepada-Mu...

Rasa Empatiku
Cjr,070913

Tidak ada komentar:

Posting Komentar